Koran Sulindo – Jalur rempah-rempah merupakan bagian penting dari peradaban bangsa Indonesia. Jalur rempah-rempah adalah saksi perkembangan dan pasang surut peradaban bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari.
“Kami terus berupa mempertahankan sejarah keberadaan jalur rempah-rempah yang merupakan puncak peradaban penting bagi bangsa Indonesia pada masa lalu,” Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid, di Jakarta, Jumat (10/7/2020), melalui rilis media.
Keberadaan rempah-rempah sangat erat dengan perjalanan kekuasaan politik, dan sosial budaya bangsa Indonesia.
“Itulah yang perlu dipahami oleh masyarakat Indonesia, khususnya anak muda bagaimana jalur rempah-rempah berperan penting bagi perkembangan bangsa,” katanya.
Dirjen Kebudayaan berharap kelak jalur budaya rempah-rempah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO.
“Selain itu dari aspek ekonomi diharapkan rempah-rempah bisa menjadi daya ungkit terhadap ekonomi bangsa dan menjadi produk unggulan Indonesia. Mulai dari pengobatan. makanan. kesenian dan produk budaya lainnya,” katanya.
Jalur rempah-rempah bisa menjadi upaya untuk memperkuat diplomasi budaya bangsa Indonesia.
Program jalur rempah-rempah adalah gerakan bersama dari seluruh pemangku kepentingan sehingga keberadaannya dapat mendorong kemajuan bangsa.
Ke depan, Dithen Kebudayaan akan mengadakan program muhibah dengan kapal menelusuri jalur-jalur pelabuhan yang pernah berhubungan dengan rempah-rempah pada masa lalu.
“Kesadaran akan masa lalu kita sangat penting. Kami mengingatkan para pengambil kebijakan baik di pusat, daerah dan komunitas budaya, akan pentingnya pembelajaran untuk generasi muda tentang sejarah jalur rempah-rempah,” kata Hilmar.
Pariwisata
Pada Desember 2019 lalu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menginginkan pemerintah Indonesia menghidupkan kembali jalur rempah nusantara, terutama untuk pariwisata nasional. Presiden ke-5 RI tersebut membandingkan jalur rempah nusantara dengan jalur One Belt One Road (OBOR) yang dikerjakan China.
“Kalau di Tiongkok sekarang dikenal OBOR, One Belt One Road. Itu sebetulnya menggunakan jalur sutra, sebenarnya kita pun punya jalur rempah,” kata Megawati, seusai menyerahkan Anugerah Trisakti Tourism Award 2019 di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Minggu (22/12/2019).
Baca juga: Menghidupkan Kembali Jalur Rempah Nusantara
Sebelumnya, pada awal Desember lalu, Megawati juga menginginkan ada kajian ilmiah perjalanan bangsa Indonesia sejak masih berbentuk kerajaan di Nusantara. Keinginan itu semakin menjadi-jadi ketika Megawati sering berkunjung ke sejumlah negara dan berdialog dengan para pimpinan negara-negara lain.
“Saya punya mimpi kita bisa menjaga flora dan fauna yang tidak ada di dunia barat. Kita harus mendata potensi kekayaan hayati dan budaya di seluruh Nusantara,” kata Megawati, saat membuka Focus Group Discussion (FGD) PDI Perjuangan dengan tema “Kajian Nusantara dan Jalur Rempah” di Jakarta, Senin (2/12/2019).
Megawati berharap dengan itu generasi muda Indonesia mengerti sejarah bangsa sejak jaman kerajaan Nusantara. [RED]