Rapid Test
Ilustrasi gambar (Ist)

Koran Sulindo – Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengutamakan kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, lanjut usia, orang dengan riwayat penyakit bawaan untuk ikut tes cepat virus corona atau Covid-19 di 15 titik wilayah pengendalian ketat.

“Alhamdulillah partisipasi dari pihak swasta pun baik. Seperti Pertamina kemarin, sempat membantu di kawasan Kemayoran RW 02 mereka memberikan vitamin dan kebutuhan lainnya,” kata Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara kepada wartawan, Senin (8/6).

Selain kelompok rentan, Pemkot Jakarta Pusat juga berencana lebih gencar melakukan tes cepat di fasilitas-fasilitas umum yang dekat dengan zona WPK.

“Tadi kami lakukan juga di Pasar Sabeni, Kecamatan Tanah Abang dan itu hasilnya ada 9 yang reaktif. Orangnya masih kita isolasi dan kami swab, mudah mudahan dua tiga hari bisa keluar hasilnya,” ujar Bayu.

Seperti diketahui, WPK diterapkan di zona-zona dengan skala RW yang memiliki tingkat penyebaran Covid-19 tinggi.

Ada 66 titik di DKI Jakarta yang menerapkan WPK, khusus di Jakarta Pusat ada 15 titik dengan rincian 1 RW di Kecamatan Senen, 7 RW di Kecamatan Tanah Abang, 3 RW di Kecamatan Cempaka Putih, 1 RW di Kecamatan Sawah Besar, 1 RW di Kecamatan Kemayoran, 1 RW di Kecamatan Menteng, dan 1 RW di Kecamatan Johar Baru.

Dalam WPK warga yang tinggal di RW itu dilarang menerima tamu, harus menjalankan isolasi mandiri, menjalani pemeriksaan kesehatan rutin dan hanya ada satu akses jalan keluar-masuk ke permukiman.

Sebanyak 177 Sempel Diperiksa PCR

Disisi lain, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah mengambil sebanyak 177 ribu sampel dengan menggunakan polymerase chain reaction atau bermetode uji usap.

Angka tersebut adalah hasil pemeriksaan pada 7 Juni 2020 dengan total 177.332 sampel di lima wilayah DKI Jakarta.

“Untuk tes PCR pada 7 Juni 2020, dilakukan pada 2.488 orang. Sebanyak 1.920 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru dengan hasil 96 positif dan 1.824 negatif,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati.

Pemprov DKI telah membangun laboratorium satelit Covid-19 di sebagian lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit sejak 9 April 2020, kemudian, hingga saat ini jejaringnya ada sebanyak 41 laboratorium pemeriksa Covid-19.

Pemeriksaan massif secara selektif, terus dilakukan di daerah kelurahan terpilih yang dikaji secara epidemiologis dan menurut kepadatan penduduk, yakni ada 58 kelurahan terpilih yang dilakukan rapid test tersebut. Sasarannya warga lansia, warga dengan kasus penyakit tertentu dan juga pada ibu hamil.

Total sebanyak 166.341 orang telah menjalani tes cepat dengan persentase positif Covid-19 sebesar empat persen, yang memiliki rincian 6.139 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 160.202 orang non-reaktif.

Untuk kasus positif, tambah Ani, ditindaklanjuti dengan uji usap secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.

“Bagi masyarakat, kami imbau untuk selalu memperhatikan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak antar orang minimal 1,5-2 meter, dan menjaga diri untuk tetap beraktivitas di rumah,” kata Ani.

Kinerja KSBB

Ani menjelaskan bahwa sejak 24 April 2020, kelompok kerja kolaborasi sosial berskala besar Jakarta telah berhasil mengumpulkan sekitar 398 ribu paket sembako siap distribusi pada warga terdampak PSBB.

“Sejak 24 April 2020, hingga 7 Juni 2020 pukul 14.00 WIB, Pokja KSBB telah mengumpulkan komitmen untuk 398.610 paket sembako dan 163.111 paket makan siap saji,” ujar Ani.

Ani mengatakan bantuan tersebut disalurkan pada golongan masyarakat yang rentan secara ekonomi di tingkat RW berdasarkan kompilasi data komitmen yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing RW. [WIS]