Koran Sulindo – Seluruh anggota dan kader PDI Perjuangan memberikan kado istimewa bagi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri yang merayakan ulang tahun dengan gerakan menanam pohon.
“Gerakan menanam pohon, menjaga sungai agar bebas dari sampah, menjaga sumber mata air kehidupan, dan merawat lingkungan hidup agar semakin asri adalah hadiah istiwewa bagi Ibu Megawati Soekarnoputri. Gerak mencintai bumi ini bersifat wajib bagi anggota dan kader PDI Perjuangan sebagai bentuk dedikasi bagi Ibu Megawati yang begitu mencintai tanaman. Jadi politik itu sederhana. Politik itu bukan ramai di media. Politik itu karya bagi kehidupan dan masa depan,” kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Hasto menceritakan pengalamannya ketika menemani Megawati di salah satu kebun tanamannya di Bogor, Jawa Barat.
“Ada sebuah pohon langka yang dahannya patah, dengan penuh rasa sayang, Ibu Megawati merawat pohon itu, dan dengan cekatan membuat semacam gibs untuk menyambung dahan yang patah itu. Semua dilakukan dalam hening, penuh kontemplasi. Ia punya hak hidup kata Ibu Mega kepada saya,” katanya.
Dalam cerita kuno, sosok satria yang bertapa “ngalong”, seluruh mata hati dan pikirannya penuh kepasrahan dan rasa cinta terhadap bumi dan seluruh alam semesta, maka ia mendapat ilmu Pancasona, ilmu keabadian, dimana meski Satria itu mati, namun begitu raganya menyentuh bumi, ia akan hidup kembali.
“Apa yang dilakukan oleh Ibu Mega adalah menghadirkan wajah politik pada esensi mencintai dan merawat kehidupan. Hal inilah yang menjadi salah satu kekuatan Beliau mengapa mampu menghadapi berbagai ujian dan terpaan gelombang politik,” katanya.
Puncak gerakan mencintai bumi tersebut akan dilakukan di Jawa Barat, dangan melakukan penghijauan di lahan kritis sepanjang Sunga Citarum, Jawa Barat pada 2 Februari 2020 nanti.
“Sejak beberapa bulan yang lalu, Ibu Megawati telah memutuskan untuk tidak merayakan secara khusus. Namun ulang tahun ini menjadi momentum yang begitu penting bagi beliau untuk berkumpul dengan keluarga dan sahabat dekat,” kata Hasto.
Bagi Hasto, Megawati adalah sosok dengan rekam jejak sejarah pemimpin paling lengkap. “Pengalamannya lahir sebagai anak Presiden Soekarno, kemudian hidup sebagai rakyat biasa, dan akhirnya memilih politik sebagai jalan perjuangan mengantarkan beliau sebagai anggota DPR RI lebih dari 2 periode, wakil Presiden, Presiden kelima dan tentu saja sebagai tokoh terpenting dalam perjuangan demokrasi melawan pemerintahan otoriter saat itu, hingga tercatat sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan dengan kepemimpinannya yang sangat kokoh dan visioner,” katanya.
Kuatnya kepemimpinan Megawati dan keteguhannya pada prinsip tidak terlepas dari hobi Megawati yang nampaknya sederhana, mencintai tanaman, namun menjadi ajang kontemplasi guna merawat kehidupan.
“Ibu Megawati begitu mencintai tanaman. Menanam adalah ekspresi mencintai bumi, ekspresi menjaga kehidupan dalam keseimbangan dengan alam semesta. Karena itulah menanam adalah gerak kontemplatif yang memancarkan kemanusiaan. Sebab tanaman menghasillan oksigen dalam fotosintesa dan oksigen ini penting bagi kehidupan,” kata Hasto.
Di tangan Megawati, politik tampil dalam wajah kemanusiaan untuk membangun peradaban. [sulindox@gmail.com]