Kapolri Tito Karnavian/setkab.go.id

Koran Sulindo – Kapolri Jenderal Tito Karnavian berharap ada perwakilan dari Polri yang bisa menjadi komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2019-2023.

Hal itu diyakini dapat membantu dalam penanganan kasus-kasus korupsi di seluruh Indonesia.

Menurut Tito, hal itu untuk mempermudah kerjasama karena dengan ada perwakilan Polri, dapat membantu tugas KPK dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi di daerah-daerah.

Di sisi lain, anggota Polri juga sudah terlatih dalam melakukan penyelidikan termasuk kasus-kasus korupsi.

“Untuk kerjasama, karena KPK menurut saya KPK akan sulit menangani seluruh kasus korupsi atau pencegahan korupsi yang ada di seluruh Indonesia yang sangat luas ini, dari Sabang sampai Merauke. Adat 34 provinsi, ada lebih dari 500 kabupaten,” kata Tito di Mabes Polri, Selasa (25/6).

Tito menuturkan Polri memiliki andil besar dalam membesarkan lembaga antirasuah tersebut. Bahkan. Dari awal berdiri hingga sekarang memiliki perwakilan Polri di komisioner KPK, seperti Taufiqurrahman Ruki, Bibit Waluyo dan Basariah Panjaitan.

“Di tingkat Deputi juga ada, di tingkat penyidik juga cukup banyak anggota Polri di situ, baik yang masih akan kembali ke Polri maupun yang sudah resign, kemudian masuk menjadi pegawai tetap KPK,” kata dia.

Mengenai pendaftaran calon pimpinan KPK, Tito mempersilahkan kepada perwira tinggi untuk mendaftar. Sampai saat ini sudah ada sembilan yang berminat menjadi komisioner.

Sebelum mendapat rekomendasi dari dirinya sebagai Kapolri, nama-nama tersebut akan serahkan kepada Irwasum dan Propam untuk mengetahui rekam jejak.

“Tapi kalau ada catatan, Saya tidak akan memberikan rekomendasi karena percuma nanti kalau dikirim, ternyata ada catatan pansel, lebih baik ga usah dikirim,” tandas Tito.

Sebelumnya, seperti dimuat dalam salinan surat Kapolri nomor: B/722/VI/KEP/2019/SSDM tertanggal 19 Juni 2019 yang ditandatangani Asisten Bidang SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri, Polri menyiapkan sembilan nama perwira tinggi Polri yang akan mengikuti seleksi Capim KPK.

Sembilan nama tersebut adalah Wakabreskrim Polri Irjen Antam Novambar, Pati Polri penugasan di BSSN Irjen Dharma Pongkerum, Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri Irjen Coki Manurung, Analis Kebijakan Utama Bidang Polair Baharkam Polri Irjen Abdul Gofur, Pati Polri penugasan Kemenaker RI Brigjen Muhammad Iswandi Hari.

Kemudian Widyaiswara Madya Sespim Lemdiklat Polri Brigjen Bambang Sri Herwanto, Karo Sunluhkum Divisi Hukum Polri Brigjen Agung Makbul, Analis Kebijakan Utama Bidang Bindiklat Lemdiklat Polri Brigjen Juansih dan Wakapolda Kalbar Brigjen Sri Handayani.

Sebelumnya Wakil Ketua Pansel Capim KPK 2019-2023 Indriyanto Seno Adji mengatakan, sudah ada 22 orang yang mendaftarkan sebagai Capim KPK 2019-2023 hingga Jumat (21/6) sore.

Pendaftaran Capim KPK diselenggarakan mulai 17 Juni sampai dengan 4 Juli 2019. “Pelamarnya variatif, ada dari unsur advokat, Polri, PNS, pensiunan jaksa, dosen, dan lain-lain,” kata Indriyanto. (YMA/TGU)