Koran Sulindo – Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto meminta semua pihak menghormati proses penyelesaian sengketa Pemilihan Presiden 2019 di Mahkamah Konstitusi.
Menurutnya rencana aksi massa yang dibalut dengan kegiatan Halal Bihalal 212 di depan MK tidak elok.
Menurut dia silahkan saja melakukan halal bihalal, namun tentu saja bukan sebagai sebuah aksi yang mendelegitimasi atau menekan hakim MK.
“Fungsikan itu halal bihalal. Bukan malah melakukan aksi mendeligitamasi atau mendesak, menekan hakim untuk melakukan putusan. Itu saya kira malah tidak elok dalam konteks demokrasi yang sudah ditempuh oleh pihak 02 dalam pelaksanaan pemilu,” kata Sunanto dalam keterangan persnya, Selasa (25/6).
Dia menilai aksi tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi yang terjadi, terlebih putusan akan dibacakan pada Kamis 27 Juni 2019. Sunanto karenanya meminta agar semua pihak menanti saja apa putusan dari MK
“Saya kira itu tidak boleh dilakukan terus-menerus, dengan landasan bahwa payung hukum, dan gugatan hukum sudah dilakukan, sidangnya juga sudah sangat terbuka. Kita tinggal menunggu,” jelasnya.
Dia berharap tidak ada lagi penggorengan opini dengan narasi-narasi yang membuat disintegrasi. “Maka kami berharap semua pihak kembali merajut kebersaaman untuk bangsa ke depan,” kata dia.
Sementara itu mengomentarai rencana halal bi halal tersebut juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengingatkan bahwa Prabowo telah meminta pendukungnya tak usah mendatangi MK.
Ia menyebut BPN tetap berpedoman pada arahan Prabowo, yakni tetap menjaga kesejukan dan kondusifitas persidangan di MK.
“Kita fokus menonton di rumah masing-masing, percayakan sepenuhnya ke kuasa hukum. Saya rasa arahan Pak Prabowo itu belum ada yang berubah sampai sekarang,” seperti dikutip dari Kumparan, Jumat (21/6).
“Seperti pesan Pak Prabowo dan Bang Sandi, mari kita jaga kesejukan dan kondusifitas. Kita jaga dan kita kawal persidangan ini lewat TV saja. Saya tidak ingin mencampuri urusan teman-teman 212,” kata dia.
Seperti diketahui, Persaudaraan Alumni 212 berencana menggelar aksi bertajuk Halalbihalal Akbar 212 pada 26-28 Juni 2019 di Mahkamah Konstitusi. Mereka menyebut aksi itu bukanlah bentuk pembangkangan atas imbauan Prabowo, yang meminta pendukungnya tak mendatangi MK.
Media Center PA 212 Novel Bamukmin mengatakan organisasinya tetap sejalan dengan Prabowo. “Sampai saat ini kami masih setia untuk mengawal Prabowo dan Prabowo sebagai bapak bangsa punya ijtihad politik sesuai etika partai atau etika politik dan itu memang tugas beliau,” kata dia.
“Kita berbagi tugas saja yang kita tugas mengawal sidang MK berdasarkan perjuangan awal yaitu Aksi Bela Islam 1410, 411 dan 212 tanpa partai dan tugas partai selesai tanggal 28 Juni dan kita para alumni 212 berjuang terus sampai keadilan tegak dengan partai atau tanpa partai,” kata Novel, Kamis (20/6).
Novel lebih lanjut menambahkan hingga kini Prabowo belum memberikan tanggapan terkait aksi yang mereka jalani. [YMA/TGU]