Ilustrasi/istimewa

Koran Sulindo – Survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menemukan elektabilitas pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin jauh mengungguli lawannya, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi-Ma’ruf unggul 18,1 persen di atas capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.

“Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf sebesar 51,4 persen dan Prabowo-Sandi 33,3 persen. Lalu ada 14,1 persen responden tidak menjawab dan 1,2 persen belum menentukan pilihan,” kata Peneliti CSIS, Arya Fernandez Arya, di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Hasil survei selengkapnya bisa diakses di situs CSIS.

Menurut Arya, angka responden yang tidak menjawab dan belum menentukan pilihan masih besar. Mereka kemungkinan telah memiliki pilihan namun tidak terbuka pada pilihan politiknya.

Survei CSIS juga melihat kemantapan pilihan masyarakat terhadap capres-cawapres karena merupakan faktor yang menentukan kemenangan adalah solid atau tidak.

Sebanyak 83,2 persen responden sudah mantap terhadap pilihannya dan 16,8 persen masih berubah atau ragu-ragu.

Tingkat kemantapan pilihan di paslon Jokowi-Ma’ruf sebesar 84,4 persen dan 15,6 persen masih ragu-ragu. Sedangkan pada paslon Prabowo-Sandi tingkat kemantapan pilihan sebesar 81,3 persen dan 18,7 persen.

“Dengan tingkat kemantapan pilihan sudah melebihi 80 persen maka migrasi pemilih kemungkinan kecil terjadi di kalangan pemilih yang solid,” kata Arya.

Mayoritas Publik Puas

Sementara itu Peneliti CSIS lainnya, Noory Okthariza, mengatakan berdasarkan hasil survei itu mayoritas publik puas atas kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yaitu sebesar 72,9 persen.

“Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK masih tinggi, di atas 70 persen. Sebanyak 72,9 persen menyatakan puas dan 25,3 persen menilai tidak puas, dan hanya 0,8 persen tidak menjawab,” kata Noory.

Sektor infrastruktur dan pendidikan menempati posisi teratas, terkait hal yang diapresiasi publik.

Tingkat kepuasan sektor pembangunan dan infrastruktur sebesar 79,2 persen dan hanya 19,21 persen menyatakan tidak puas.

Tingkat kepuasan di sektor pendidikan sebesar 76,6 persen dan hanya 21,9 persen menyatakan tidak puas. Kepuasan di sektor maritim sebesar 70,6 persen dan di sektor pembangunan manusia 67,7 persen.

Pada sektor politik, hukum dan keamanan tingkat kepuasannya sebesar 64,5 persen, hubungan luar negeri 61,9 persen, dan di sektor ekonomi dianggap paling lemah yaitu 61,5 persen.

Kepuasan publik tersebut ditopang dengan persepsi ekonomi keluarga dan ekonomi nasional yang dianggap lebih baik dari tahun lalu. Sebanyak 50,2 persen masyarakat menilai kondisi ekonomi mereka membaik dibandingkan tahun lalu dan 48,3 persen menilai ekonomi nasional membaik dibandingkan tahun lalu.

Persepsi masyarakat soal kondisi ekonomi satu tahun ke depan sangat positif, yaitu sebanyak 80,8 persen warga optimistis kondisi ekonomi dan 77 persen yakin ekonomi nasional lebih naik satu tahun dari sekarang.

PDI Perjuangan Jawara

Survei CSIS memprediksi partai papan atas diisi 3 partai politik yaitu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar. Elektabilitas PDI Perjuangan sebesar 25,9 persen, jauh di atas parpol lain.

Sementara Partai Gerindra 13,3 persen dan Partai Golkar sebesar 9,4 persen. PKB 7 persen, Demokrat 5,5 persen, PKS 4,6 persen, dan Partai Nasdem 4,3 persen.

Sementara itu parpol yang diprediksi tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen adalah PPP 3 persen, PAN 2,5 persen, Perindo 1,1 persen, Hanura 0,8 persen, PSI 0,5 persen, PBB 0,4 persen, PKPI 0,2 persen, Partai Garuda 0,1 persen, dan Partai Berkarya 0,1 persen.

Jumlah responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 3,2 persen dan tidak menjawab sebanyak 18,2 persen.

“Perubahan dukungan pemilih dan perolehan suara partai terutama di partai menengah dan kecil, diperkirakan masih mungkin terjadi,” kata Arya.

Menurut Arya, hal tersebut karena masih cukup tingginya responden yang merahasiakan pilihan saat di survei dilakukan. Kampanye dan mobilitas caleg juga diperkirakan akan membuat konstelasi berubah terutama di partai menengah dan kecil.

Survei CSIS ini dilakukan sejak 15-22 Maret 2019 dengan menggunakan metode “multistage random sampling” dengan jumlah responden sebanyak 1960 orang di 34 provinsi. Sementara margin of error sebesar 2,21 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. [DAS]