Koran Sulindo – Misteri pembunuhan Direktur Utama Cradle Fund Nazrin Hasaan akhirnya terpecahkan. Pembunuh pendiri perusahaan yang kali pertama menanamkan modalnya ke Grab, perusahaan transportasi berbasis aplikasi diduga istri serta 2 anak tirinya.
Straits Times pada Senin (4/3) melaporkan, berdasarkan hasil investigasi kepolisian Malaysia di Selangor, Samirah, 45 tahun dan dua remaja masing-masing 15 tahun serta 17 tahun ditangkap pada Senin pagi. Ketiganya diduga menjadi pembunuh Nazrin.
Mengutip The Star Online, ketiganya akan dituntut dalam kasus pembunuhan di Pengadilan Petaling Jaya. Pada 14 Juni 2018, Nazrin ditemukan tewas dalam sebuah kebakaran di Petaling Jaya, Selangor. Ketika ditemukan luka bakar yang diderita Nazrin mencapai 30 persen.
Menurut seorang kerabatnya, Nazrin sebelum peristiwa itu mengeluhkan sakit kepalanya dan berusaha istirahat setelah meminum obat. Awalnya termasuk kepolisian percaya Nazrin tewas karena luka akibat ledakan telepon selulernya. Akan tetapi, berdasarkan hasil forensik, kepolisian lantas menyimpulkan kematian Nazrin sebagai pembunuhan.
Itu sebabnya, aparat lantas menggali kembali jenazah Nazrin dan melakukan autopsi kedua. Seorang kepolisian kepada Malay Mail mengatakan, di samping istri dan 2 anak tirinya, penyidik juga akan menangkap pekerja rumah tangga mereka yang diduga terlibat dalam aksi pembunuhan itu.
Sumber dari kepolisian Malaysia itu meyakini pekerja rumah tangga itu telah kembali ke Indonesia. Sebelumnya, pada September 2018, Malay Mail melaporkan, kepolisian telah menahan salah satu anak tiri Nazrin karena luka tusukan di lehernya yang diduga kena tusukan anak panah.
Diduga karena tusukan itu pula Nazrin tewas. Laporan media massa Malaysia itu juga menyebutkan bahwa kedua anak tiri Nazrin merupakan anggota klub panahan di sekolah mereka. Cradle Fund merupakan salah satu perusahaan keuangan yang berinvestasi ke Grab dan beberapa usaha rintisan. [KRG]