Koran Sulindo – Perwakilan pemerintah Venezuela dan Rusia akan bertemu pada Jumat (1/3) membahas tentang upaya intervensi militer Amerika Serikat (AS) atas negara tersebut. Kementerian Luar Negeri Rusia telah memastikan tentang pertemuan tersebut.
Adapun perwakilan Venezuela itu adalah Wakil Presiden Delcy Rodriguez yang menemui Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov. Menurut teleSUR pada Kamis (28/2), Lavrov saat ini sedang berada di Tiongkok dan secara resmi mengecam upaya AS serta sekutunya yang ingin menciptakan alasan demi menyerang Venezuela secara militer.
Kedok yang digunakan AS dan sekutunya adalah bantuan kemanusiaan kepada rakyat Venezuela meski pemerintahnya tak pernah sama sekali mengeluarkan pernyataan untuk meminta bantuan kemanusiaan. Sebagai sekutu terdekat AS, Brasil, misalnya, disebut tidak pernah mengeluarkan pernyataan terbuka mendukung rancana AS menggunakan militer untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.
Karena itu, kata Lavrov, AS harus memperhatikan negara-negara di kawasan Amerika Latin. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mendukung Maduro dan menolak campur tangan “jahat” AS dan berupaya menjadi penengah untuk mengadakan dialog secara damai agar krisis politik di Venezuela bisa diselesaikan.
Masalah Venezuela justru semakin rumit ketika tokoh oposisi Juan Guaido secara ilegal mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. AS dan sekutunya langsung mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
Sementara Rusia, Tiongkok, Kuba, Bolivia, Iran dan Turki serta negara-negara lain tetap menegaskan dukungannya terhadap Maduro yang terpilih sebagai presiden secara demokratis. [KRG]