Koran Sulindo – Menolak mengakui pelantikan Nicolas Maduro sebagai Presiden Venezuela, pemerintah Amerika Serikat (AS) memastikan dukungannya terhadap pemimpin oposisi Juan Guaido. Itu sebabnya, Wakil Presiden AS, Mike Pence lewat tayangan video mendukung kelompok oposisi memprotes pemerintahan Maduro.

Lewat video itu, seperti yang diberitakan Channel News Asia pada Selasa (22/1), Pence mengecam Maduro dan menyebutnya sebagai diktator. Dan Maduro dikatakan tidak memiliki legitimasi atas kekuasannya.

Dikatakan Pence, atas nama Presiden Donald Trump dan rakyat Amerika, pihaknya mendukung secara kuat rakyat Venezuela untuk memprotes pemerintahan Maduro. Sosok ini, kata Pence, adalah seorang diktator yang tidak punya legitimasi atas kekuasaannya.

Maduro sama sekali tidak pernah memenangi pemilihan presiden secara jujur dan adil. Dan ia bisa memenjarakan siapa saja yang kritis terhadap pemerintahannya. AS karena itu, kata Pence, mendukung Guaido sebagai pemimpin Majelis Nasional. Juga mendukung pernyataan Guaido yang menuding Maduro sebagai orang yang “merampas kekuasaan”.

Itu sebabnya, Guaido lantas mendorong dibentuknya pemerintahan transisi. Pence memastikan, AS akan selalu bersama dan tinggal bersama rakyat Venezuela hingga berhasil merebut kembali demokrasi.

Maduro kembali dilantik menjadi Presiden Venezuela pada 10 Januari setelah berhasil memenangi pemilihan presiden 2018. Oposisi memandang kemenangan Maduro sebagai sebuah kecurangan sehingga tidak sah menjabat sebagai presiden. Pence memang acap mengkritik pemerintah Venezuela di bawah Maduro dan sekaligus tidak mengakui hasil pemilu yang dimenangi Maduro. [KRG]