Koran Sulindo – Ketegangan di Laut Tiongkok Selatan dan meningkatnya konflik dengan Amerika Serikat (AS) membuat angkatan bersenjata Tiongkok meningkatkan kewaspadaannya. Kesiagaan angkatan bersenjata itu dibutuhkan apabila sewaktu-waktu perang pecah.
Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan hal tersebut ketika bertemu dengan para petinggi angkatan bersenjata pada Jumat (4/1) kemarin. Ketegangan tersebut meliputi Laut Tiongkok Selatan, perang dagang dengan AS dan masalah status Taiwan. Mengutip Xinhua, Channel News Asia menyebutkan, Jinping ketika bertemu dengan pemimpin militer Tiongkok mengatakan, Tiongkok menghadapi risiko dan tantangan yang kian meningkat.
Angkatan bersenjata, kata Jinping, harus bekerja untuk terus membangun dan menjaga keamanan. Jinping yang juga menjadi pemimpin tertinggi angkatan bersenjata Tiongkok mengimbau agar pemimpin militer menyusun strategi menghadapi zaman baru serta bertanggung jawab menyiapkan dan menghadapi perang.
“Dunia sedang dalam perubahan besar yang belum pernah terjadi dalam 100 tahun terakhir. Dan Tiongkok berada dalam periode penting serta punya peluang strategis dalam hal pembangunan,” kata Jinping.
Dikatakan Jinping, angkatan bersenjata harus mampu merespons situasi darurat secara cepat. Juga penting untuk meningkatkan kemampuan tempur. Dalam masalah Taiwan, Jinping memastikan, pihaknya masih punya hak untuk menggunakan kekuatan militer untuk mencegah kemerdekaan wilayah itu.
Jinping menyampaikan pernyataan ini hanya beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan komitmennya menjaga keamanan wilayah Taiwan. [KRG]