Ilustrasi: Sandiaga Uno berfoto selfie dengan Prabowo Subianto/Akun Twitter Sandiaga Uno

Koran Sulindo – Tidak sedikit biaya kampanye yang harus dirogoh calon presiden dan calon wakil presiden untuk 2019. Untuk pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, misalnya, biaya kampanya yang tercatat dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) mencapai belasan hingga puluhan miliar per bulan.

Itulah yang diumumkan Bendahara BPN, Thomas Djiwandono yang menyebutkan, biaya kampanye untuk Prabowo – Sandiaga naik dua kali lipat pada November 2018 dibanding bulan sebelumnya. Disebutkan pada Oktober 2018, biaya kampanye yang dikeluarkan pasangan tersebut mencapai Rp 16,92 miliar.

Sementara, biaya kampanye untuk November meningkat menjadi Rp 34,5 miliar. “Naik secara signifikan,” kata Thomas seperti dikutip CNN Indonesia kemarin.

Ia menjelaskan, alokasi anggaran yang paling banyak adalah untuk biaya lain-lain yang mencapai sekitar Rp 21,6 miliar. Angka sama dengan 67,8 persen dari total pengeluaran pada November 2018. Biaya lain-lain ini meningkat dari sebelumnya hanya Rp 14,7 miliar. Kegiatan lain-lain ini di antaranya penguatan posko-posko relawan dan kegiatan para relawan Prabowo – Sandi di berbagai daerah.

Anggaran yang dialokasi untuk kegiatan lain-lain itu sekitar Rp 14,7 miliar. Untuk biaya media sosial sekitar Rp 9,1 juta, media center sekitar Rp 4,6 miliar dan sosial kemasyarakat sekitar Rp 2,4 miliar. Di luar kegiatan lain-lain, BPN juga mengeluarkan dana untuk kampanye tatap muka sekitar Rp 7,1 miliar. Angka ini sama dengan 22,4 persen dari total pengeluaran pada November 2018.

Sementara pada bulan sebelumnya biaya tatap muka hanya sekitar Rp 1,9 miliar. Untuk hal yang lain yaitu kampanye pertemuan terbatas, BPN menghabiskan sekitar Rp 1,1 miliar atau 3,6 persen dari biaya November 2018. Sedangkan bulan sebelumnya hanya menghabiskan Rp 14 juta. Untuk operasi lain-lain, dana yang dihabiskan mencapai sekitar Rp 1,2 miliar atau 3,7 persen dari total pengeluaran November 2018.

BPN juga mengalokasikan anggaran untuk biaya iklan di media massa sekitar Rp 257 juta. Sementara untuk bahan kampanye anggaran yang dihabiskan sekitar Rp 453 juta. Untuk pembelian peralatan dikeluarkan biaya sekitar Rp 111 juta. Kendati biaya ini naik dua kali lipat dibanding bulan sebelumnya, Sandiaga memastikan, pihaknya berupaya menekan biaya sekecil mungkin.

Bahkan untuk memobilisasi simpatisan, Sandiaga mengaku hanya mengahabiskan anggaran yang minim. Karena warga atau simpatisan justru datang atas keinginannya sendiri. [KRG]