Anggota DPR AS dari Partai Demokrat, Nancy Pelosi

Koran Sulindo – Partai Demokrat merayakan kemenangannya setelah mereka memastikan menguasai DPR Amerika Serikat (AS) lewat pemilu 7 November 2018. Akan tetapi, Partai Republik masih menguasai Senat sehingga wacana untuk memakzulkan Presiden Donald Trump bukan lagi ancaman.

Kemenangan Republik di Senat setelah Trump bersama politikusnya berkampanye dengan menggunakan isu rasial. Trump lantas menyebut kemenangan itu sebagai “sukses yang luar biasa”. Ia lantas memuji kinerja Republik itu dengan mengunggahnya ke akun twitter-nya.

Sementara, kemenangan Demokrat di DPR memberikan kewenangan kepada partai tersebut untuk membentuk panitia penyelidikan terhadap dugaan-dugaan penyimpangan yang dilakukan Trump. “Karena kemenangan kami, banyak negara-negara sahabat mengucapkan selamat dan bahkan menunggu respons saya atas kerja sama di bidang ekonomi,” kata Trump seperti dikutip Channel News Asia.

“Sekarang sudah saatnya kita kembali bekerja dan menuntaskan pekerjaan itu.”

Hasil pemilu kali ini menempatkan Partai Demokrat kembali memegang DPR selama 8 tahun terakhir. Itu berarti Demokrat akan menyeimbangkan kekuatan politik dimana selama ini dikuasai Trump bersama Republik sejak 2016. Di DPR, Republik hanya mampu meraih 27 kursi. Sementara di Senat, mereka memastikan telah menguasai 51 kursi walau perhitungan belum tuntas dilakukan.

Ketua DPR kemungkinan akan kembali dijabat Nancy Pelosi walau sebagian politkus Partai Demokrat menolaknya. Ia berjanji akan menjadikan kekuatan demokrat sebagai penyeimbang kekuatan dan sekaligus bisa bekerja sama dengan Trump. Dalam keterangan resminya, ia menyatakan, pemilu ini tidak sekadar Demokrat dan Republik melainkan soal menjaga keseimbangan kekuasaan. [KRG]