Koran Sulindo – PDI Perjuangan menilai Presiden Joko Widodo tidak pernah menyalahgunakan institusi TNI-Polri untuk kepentingan pribadi, keluarga maupun partainya.
Penegasan itu disampaikan politisi PDI Perjuangan Charles Honoris menyikapi kritik atas seruan Jokowi agar TNI-Polri ikut mensosialisasikan keberhasilan pemerintah kepada masyarakat.
“Selama Pak Jokowi menjabat sebagai Presiden beliau tidak pernah menyalahgunakan TNI-Polri. Jokowi tidak pernah menggunakan TNI Polri sebagai centeng kekuasaannya, partainya atau bisnis pribadi dan keluarganya,” kata Charles di Jakarta melalui rilis media, Sabtu (25/8).
Menurut Charles, kesalahan itu apabila Jokowi secara terang-terangan memerintahkan TNI-Polri mendukungnya di Pilpres 2019 mendatang. Ia memastikan Jokowi tidak pernah meminta dukungan dari TNI-Polri.
“Menjadi salah apabila alat negara diperintahkan untuk mendukung calon tertentu dalam sebuah kontestasi politik,” tukas anggota Komisi Pertahanan dan Luar Negeri DPR itu.
Charles mengaku heran dengan munculnya kritik atas seruan Jokowi itu. Menurutnya, seluruh komponen bangsa, sudah seharusnya menyampaikan keberhasilan pemerintah dalam menjalankan program kerja.
Apalagi langkah tersebut bisa mengedukasi masyarakat bahwa bangsa Indonesia bisa melakukan hal-hal yang hebat dengan gotong-royong dan kerja keras.
“Saya tidak mengerti di mana salahnya apabila personel TNI/Polri diminta menyampaikan kepada masyarakat terkait pencapaian negara. Bahkan seluruh komponen bangsa harus ikut mensosialisasikan apa yang sudah menjadi keberhasilan negara,” kata dia.
Ia meyakini institusi TNI-Polri akan tetap netral dan profesional selama gelaran Pemilu Serentak, baik Pileg maupun Pilpres.
“Saya percaya seluruh aparatur negara bisa bekerja profesional dan menjaga netralitas menjelang Pileg dan Pilpres 2019,” katanya lagi.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi meminta perwira TNI/Polri untuk ikut mensosialisasikan pencapaian program kerja pemerintah saat berpidato di hadapan 243 orang Sekolah Staf dan Komando TNI dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggu (Sespimti) Polri di Istana Negara.
“Berkaitan dengan program pemerintah, kerja-kerja pemerintah yang telah banyak kita lakukan. Saya titip ke seluruh perwira, juga ikut mensosialisasikan, ikut disampaikan pada momen-momen yang tepat untuk menyampaikan itu,” kata Jokowi.
Jokowi menegaskan, bahwa yang namanya stabilitas politik, yang namanya stabilitas keamanan itu sangat penting sekali, terutama dalam melakukan pembangunan di negara yang kita cintai ini.
“Tidak mungkin investasi itu akan datang ke sebuah daerah dan ke sebuah negara apabila negara itu tidak stabil secara politik dan tidak aman. Enggak mungkin, enggak mungkin,” kata Jokowi.
Investasi, akan datang ke sebuah negara yang dilihat terlebih dahulu pasti stabilitas politik dan keamanannya.
Investasi, juga berkaitan dengan pembukaan lapangan kerja yang dibutuhkan oleh rakyat oleh karenanya jangan sampai ada yang mengganggu investasi namun didiamkan.
“Ini keliru besar, karena sekali lagi investasi itulah yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan akan membuka lapangan pekerjaan yang sangat dibutuhkan oleh rakyat kita,” kata Jokowi.[CHA/TGU]