Koran Sulindo – Kehadiran Kiai Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU dalam forum yang diprakarsai American Jewish Committee (AJC) terus menuai pro dan kontra. Pasalnya, selain sebagai Katib Aam PBNU, Kiai Yahya juga merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden sehingga kunjungannya dinilai tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah Indonesia.
Untuk menepis tuduhan itu, Presiden Joko Widodo menegaskan, kebijakan Indonesia berkaitan dengan Palestina dan Israel tidak berubah. Indonesia akan selalu bersama Palestina. Kendati menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden, kunjungan Kiai Yahya ke AJC merupakan urusan pribadi.
Indonesia, kata Jokowi, akan konsisten bersama Palestina. “Itu yang saya arahkan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk mengutamakan isu Palestina selama Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,” kata Jokowi seperti yang dikutip laman resmi Sekretariat Kabinet pada 12 Juni 2018.
Jokowi menuturkan, Indonesia sudah seharusnya selalu bersama Palestina. Terpilihnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB juga karena dukungan Palestina sehingga harus membawa manfaat bagi rakyat Palestina.
Soal kunjungan Kiai Yahya, kata Jokowi, itu murni menjadi urusan pribadi sehingga tidak akan mengubah apapun sikap Indonesia terhadap Palestina dan juga Israel. Soal itu, Kiai Yahya telah menyampaikannya kepada Jokowi karena diundang sebagai pembicara di forum AJC. Dan Kiai Yahya mengakui kehadirannya dalam forum itu justru membawa pesan demi Palestina [KRG]