Koran Sulindo – Selain memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2019, Bank Indonesia (BI) menakar pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun akan mencapai 5,1% hingga 5,5%, Angka itu disebut hampir sama dengan target pemerintah yaitu 5,4%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya memproyeksikan angka itu berdasarkan tingkat konsumsi, perbaikan ekspor dan perbaikan investasi. Di samping pertumbuhan ekonomi, BI juga memproyeksikan tingkat inflasi berada di kisaran 3,6% sepanjang tahun ini.
“Sementara nilai tukar rupiah kami proyeksikan di kisaran rata-rata Rp 13.800 hingga Rp 14. 100 per dolar sepanjang 2018,” tutur Perry seperti dikutip detik.com pada Senin (4/6).
Dikatakan Perry, tekanan nilai tukar rupiah pernah mencapai Rp 14.300 per dolar selama seminggu terakhir sejak 24 Mei lalu. Namun, sekarang berada di Rp 13.780 dan cukup stabil sejak minggu lalu.
Untuk mewujudkan proyeksi itu, menurut Perry perlu melakukan 3 hal. Pertama, memastikan ekonomi nasional dalam kondisi baik. Lalu, menjaga stabilitas dengan menganbil keputusan. Terakhir, menjalin komunikasi terus menerus terhadap pelaku ekonomi.
Karena itu, pihaknya dan pemerintah terus memperkuat koordinasi, stabilitas dalam konteks nilai tukar dan inflasi rendah. Sementara untuk 2019, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di level 5,2% hingga 5,6%, lalu inflasi 3,5% plus minus 1%, dan nilai tukar rupiah Rp 13.800 hingga Rp 14.100 per dolar.
Untuk tahun depan, demikian Perry, sejumlah potensi mendorong pertumbuhan, terutama dari sisi global yang cukup baik. Harga komoditas yang tinggi membuat kinerja ekspor membaik, stimulus fiskal juga mendorong pertumbuhan dan juga membaiknya investasi swasta yang menggerakkan permintaan domestik. [KRG]