Koran Sulindo – Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pembelian hak kelola (Participation Interest) Rio Tinto di PT Freeport Indonesia dalam proses finalisasi.
“Belum boleh. Kemarin bicara dengan Pak Budi karena kami masih dalam finalisasi untuk penandatangan `Head of Agreement`,” kata Rini, di Jakarta, Rabu (23/5/2018), seperti dikutip antaranews.com.
Budi yang dimaksud adalah Direktur Utama PT Inalum, Budi Gunadi Sadikin.
Rini optimistis proses penyelesaian akuisisi yang ditargetkan selesai Juni 2018 itu tercapai.
“Masih bisa tercapai di Juni ini,” katanya.
Rio Tinto dikabarkan sudah bersedia menjual hak partisipasinya di tambang Grasberg Freeport Indonesia (PTFI) kepada PT Inalum senilai 3,5 miliar dolar AS.
Jumlah saham Rio Tinto di Freeport sebesar 40 persen. Ditambah jumlah saham yang sekarang di tangan pemerintah, keinginan Presiden Joko Widodo agar negara memiliki saham sebesar 51 persen di perusahaan tambang yang terletak di Papua itu kemungkinan besar terlaksana tahun ini.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dan Menteri BUMN Rini Soemarno, menyelesaikan proses divestasi saham Freeport Indonesia pada April 2018. Namun target itu mundur karena alotnya negosiasi.
Rio Tinto
Sementara Rio Tinto menyatakan akan menerima penawaran Indonesia itu.
“Rio Tinto mengkonfirmasi diskusi antara Rio Tinto, Inalum dan Freeport berjalan baik, termasuk harganya. Belum ada perjanjian yang ditandatangani dan belum ada kepastian bahwa perjanjian akan ditandatangani. Pengumuman ini mengandung informasi pihak terkait,” tulis rilis Rio Tinto, Rabu (23/5/2018), seperti dikutip bloomberg.com.
Rio memiliki 40 persen produksi tambang di atas tanah hingga 2023, dan sebesar 40 persen keseluruhan hasil tambang.
Harga saham Rio di bursa Australia langsung melonjak 0.9 persen setelah pengumuman itu. Sementara harga saham Freeport di bursa New York melonjak hingga 3 persen ke angka 17,17 dolar AS.
Juru bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, seperti dikutip ft.com, hanya mengatakan perusahaannya berharap negosiasi itu bisa disepakati akhir Juni nanti. [DAS]