Ilustrasi

Koran Sulindo – Kendati elektabilitas Prabowo Subianto terus berada di bawah Joko Widodo, Partai Gerindra tetap akan mengusungnya sebagai calon presidenpada 2019. Prabowo disebut tidak terpengaruh dengan hasil survei yang umumnya memenangi Jokowi.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengatakan, sebagai orang yang berpengalaman, Prabowo tetap tegar. Hasil survei itu dikatakan sebagai masukan yang baik dan mengucapkan terima kasih atas survei tersebut.

Sandiaga mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan hasil survei itu. Apalagi hasil survei Gerindra berbanding terbalik dengan hasil lembaga survei selama ini. Internal Gerindra disebut telah menyurvei sendiri untuk kepentingan 2019. “Hasilnya, masyarakat menginginkan pemerintahan baru yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi,” kata Sandiaga seperti dikutip Kompas pada Kamis (19/4).

Survei itu, kata Sandiaga, akan digunakan untuk menentukan figur calon wakil presiden pendamping Prabowo dan berkomunikasi dengan koalisi. Survei internal itu akan dirilis dan hasil survei tersebut memotret masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

Hasil survei yang dirilis Cyrus Network pada 27 Maret hingga 3 April 2018 menyebutkan, elektabilitas Presiden Joko Widodo masih berada di atas Prabowo. Elektabilitas Jokowi mencapai 58,5 persen, Prabowo 21,8 persen, Gatot Nurmantyo 2,0 persen dan Hary Tanoesoedibjo 1,1 persen.

Ketika diajukan pertanyaan secara tertutup yakni simulasi 22 nama calon presiden hasilnya pun tetap sama. Elektabilitas Jokowi mencapai 56,7 persen, disusul Prabowo 19,8 persen, Gatot Nurmantyo 3,2 persen, Hary Tanoesoedibjo 2,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,1 persen.

Ketika Jokowi dan Prabowo dibuat berhadap-hadapan, Jokowi mencapai 64,0 persen, dan Prabowo sebesar 29,8 persen. Sisanya 3,3 persen memutuskan, 1,1 persen tidak memilih dan 1,8 persen tidak menjawab/rahasia. [KRG]