Stasoun utama Jerman terpaksa ditutup sementara karena ditemukan bom bekas peninggalan Perang Dunia II [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Stasiun utama kereta api di Jerman sementara ini tidak beroperasi lantaran temuan bom peninggalan Perang Dunia II. Bom tersebut ditemukan di area sepanjang 800 meter dan diputuskan akan dijinakkan pada Jumat pagi nanti.

Juru bicara kepolisian Jerman menuturkan, adapun wilayah yang perlu dihindari adalah stasiun utama kereta api, kantor kementerian perhubungan, rumah sakit militer Jerman, Kedutaan Besar Indonesia dan Uzbekistan.

Mengutip laporan AFP, gedung tua Berlin Hauptbahnhof sepenuhnya akan ditutup selama masa pejinakan bom tersebut. Dengan kata lain, kereta jarak jauh sementara tidak akan bisa tiba di stasiun utama. Juga layanan S-Bahn dan U-Bahn akan terganggu karenanya.

“Semua jalur transportasi akan tetap beroperasi. Bus akan dikerahkan ke daerah yang terkena dampak penutupan stasiun utama kereta api itu. Kepada Tagesspiegel, juru bicara Otoritas Transportasi Berlin, Petra Reetz mengatakan, agar semua masyarakat bersabar, dan akan menempuh waktu lebih lama dari biasanya.

Seorang juru bicara polisi mengatakan, karena penjinakan bom ini mencakup operasi besar, maka akan ada kesulitan. Semisal, ribuan penduduk yang tinggal di daerah yang dekat dengan lokasi ditemukannya bom, sementara waktu tak bisa menempati rumah mereka.

Semua pihak tampaknya bekerja untuk memastikan masyarakat mendapatkan informasi sebenarnya. Pemadam kebakaran, misalnya, lewat aku twitter mencuitkan area yang perlu dihindari karena penjinakan bom tersebut. Selain area yang sudah disebutkan, beberapa daerah yang dekat dengan Rumah Sakit Berlin juga termasu yang perlu dihindari.

Sementara bangunan-bangunan yang akan terkena dampak penjinakan bom itu adalah kampus Charite yang berada di Mitte pusat. Juga beberapa bangunan sepanjang Invalidenstrasse. Soal angkutan udara kemungkinan tidak akan ada pembatalan penerbangan. Tetap berjalan seperti biasanya.

Persiapan penjinakan bom akan dilaksanakan pada Jumat pagi. Bom yang ditemukan beberapa hari lalu beratnya mencapai 500 kilogram. Kemungkinan bom itu berasal dari Inggris. [KRG]