Ilustrasi/istimewa

Koran Sulindo – Pemerintah optimistis target rasio elektrifikasi dan proyek 35 ribu Megawatt akan tercapai pada 2019. Pasalnya, perkembangan pembangunan proyek tersebut telah mencapai 40 persen pada tahun ini.

Kementerian ESDM menuturkan, rasio elektrifikasi pada tahun depan ditargetkan lebih dari 99 persen. Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, Kementerian ESDM terus bekerja untuk mencapai target tersebut.

“Tahun 2017 kita berhasil capai 95,35 persen, jauh melampaui targetnya yaitu 92,75 persen. Kami optimistis dan kita kerjakan karena elektrifikasi adalah bagian dari mewujudkan energi berkeadilan,” kata Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama, Kementerian ESDM seperti dikutip CNBC Indonesia pada Minggu (15/4).

Agung menuturkan, program ketenagalistrikan 35 ribu Megawatt dan 7.000 Megawatt berjalan sesuai rencana. Untuk 35 ribu Megawatt perkembangannya telah mencapai 40 persen pada 1 April lalu. Perkembangan proyek tersebut tidak hanya dari yang telah beroperasi, juga kemajuan dari tiap-tiap tahapan baik operasi, kontrak pengadaan maupun perencanaan.

Dari proyek 35 ribu Megawatt itu, sekitar 17.024 Megawatt pembangkit listrik dalam tahap konstruksi, sedangkan 1.584 Megawatt telah beroperasi, dan yang sudah kontrak sekitar 12.690 Megawatt, namun belum tahap konstruksi.

Jika dilihat dari total jumlah proyek yang sudah kontrak sesungguhnya telah mencapai 31.298 Megawatt atau sektara 81 persen. Selebihnya dalam tahap pengadaan dan perencanaan yaitu 3.414 Megawatt dan 1.095 Megawatt.

Kemudian, lanjut Agung, untuk program 7.000 Megawatt terdiri atas lanjutan dari Fast Track Program (FTP) tahap I dan II serta program reguler. Perkembangannya per awal bulan ini, program yang telah beroperasi sebesar 6.434 Megawatt dan tahap konstruksi sebesar 1.406 Megawatt.

Selain dari kedua program tersebut, pemerintah juga menjalankan elektrifikasi Indonesia lewat program listrik desa. Program ini melalui PLN pada tahun lalu menjangkau 75.682 desa. [KRG]