Koran Sulindo – Konferensi Tingkat Tinggi Amerika ke-8 diwarnai dengan berbagai isu yang sedang menghangat hari-hari ini. Mulai dari sikap Amerika Serikat (AS) terhadap Venezuela, agresi militer AS dan sekutunya ke Suriah dan prang dagang antara AS dan Tiongkok.
Melihat berbagai macam isu itu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro berpendapat sebagai kegagalan KTT. Kegagalan itu, menurut Maduro, lantaran pidato presiden negara-negara Amerika dari sayap kanan yang dicap sebagai pembunuh, tidak populer, kaki tangan imperialis “menyerang” Venezuela.
“Setiap orang yang menyerang Venezuela pada akhirnya kalah, KTT Amerika karena itu telah gagal total,” tutur Maduro seperti dikutip teleSUR beberapa waktu lalu. Ketidakhadiran Maduro dalam KTT itu lantaran Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski membatalkan undangan terhadapnya. Seperti diketahui Kuczynski merupakan eks warga negara AS es bankir di Wall Street.
Ia berhasil terpilih menjadi presiden Peru pada 2016. Namun, pada bulan lalu dipaksa untuk mengundurkan diri karena dituduh terlibat skandal korupsi yang mencapai sekitar Rp 11 triliun. Dan KTT Amerika tahun ini diselenggarakan di Lima, Peru.
Melalui laporan yang diterimanya, Maduro menilai beberapa pidato presiden sayap kanan hanyalah omong kosong. Memalukan melihat presiden demikian karena mereka tidak disukai rakyatnya, tapi berani berbicara tentang Venezuela.
Kegagalan KTT Amerika kali ini juga karena Presiden AS Donald Trump membatalkan kehadirannya dalam acara itu. Pembatalan tersebut karena Trump telah menyetujui kebijakan mengagresi Suriah bersama sekutunya yaitu Inggris dan Prancis.
Soal serangan AS ke Suriah, Maduro mengutuk dan mengecamnya. Ia berpendapat serangan itu pelanggaran terhadap hukum internasional. Serangan itu menimbulkan kepanikan dan merupakan bentuk terorisme. Kehadiran Trump di Venezuela digantikan Wakil Presiden AS Mike Pence. Pence dalam kesempatan itu justru menganjurkan untuk memperkuat sanksi terhadap Venezuela.
Dalam KTT berikutnya, Pence memastikan bahwa AS akan menjadi tuan rumah. Isu perang dagang AS dan Tiongkok, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross memastikan pihaknya tidak akan menyerah dalam persaingan di Amerika Latin.
Itu sebabnya, pada Kamis pekan lalu, Trump memerintahkan penasihat ekonominya untuk mempertimbangkan kembali keikutsertaan AS dalam Kemitraan Trans Pasifik (TPP). Sebelumnya, Trump telah memutuskan ketidakikutsertaan AS dalam TPP karena dianggap hanya akan merugikan negaranya. [KRG]