Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersilaturahmi dengan K.H. Maimoen Zubair di Semarang, 14 Februari 2018. Tepat di belakang mereka adalah pasangan Ganjar-Yasin.

Koran Sulindo – Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu basis PDI Perjuangan. Berdasarkan data Daftar Pemilih Tetap (DP) Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Ja wa Tengah, jumlah kota dan kabupaten yang dimenangi PDI Perjuangan dalam pemilu dan pilkada sejak reformasi lalu sebesar 43%. Karena itu, sejak awal, kader PDI Perjuangan Ganjar Pranowo yang kini masih menjadi Gubernur Jawa Tengah diprediksi akan kembali menjadi gubernur setelah pemilihan 27 Juni 2018 mendatang.

Survei yang dilakukan Badan Penelitian Kompas seakan menegaskan prediksi itu. Hasil dari survei yang melibatkan 800 responden dan dilakukan sejak 19 Februari 2018 sampai 4 Maret 2018 tersebut menunjukkan persentase elektabilitas yang luar biasa bagi pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin, 79%. Sementara itu, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah hanya memiliki elektabilitas 11,8%. Sisanya, 9,2% responden, masih belum menentukan pilihan atau tidak memberi jawaban.

“Tapi, apa pun masih bisa terjadi. Kemungkinan-kemungkinan masih bisa terjadi. Untuk sebuah penelitian sosial dan opini publik, ini bukan sekadar menang besar, tapi menang sangat besar istilahnya, sehingga kalau kita tarik kepada perincian latar belakang, kategori-kategori, kemudian juga wilayah penguasaan bisa dibilang semuanya dikuasai pasangan Ganjar Pranowo,” ungkap peneliti dari Kompas, Selasa (13/3).

Menurut survei itu, dari aspek geografis, pasangan Sudirman-Ida memang hanya kuat di Semarang dan Brebes, tapi tetap bukan mayoritas. Dari sudut aspek status sosial-ekonomi, pemilih Sudirman-Ida umumnya dari kelompok sosial berpendidikan tinggi, sementara pemilih Ganjar-Yasin dari pemilih kalangan menengah ke bawah. Kalangan ibu rumah tangga, misalnya, 82,1% merupakan pemilih Ganjar-Yasin.

Meski didukung Partai Kebangkitan Bangsa yang identik dengan Nahdlatul Ulama dan Partai Amanat Nasional yang banyak kader Muhammadiyah-nya, ternyata pasangan Sudirman-Ida kurang mendapat dukungan di kantong-kantong NU dan Muhammadiyah. Justru kalangan NU dan Muhammadiyah mendukung Ganjar-Yasin.

Memang, Taj Yasin adalah putra dari ulama besar K.H. Maimoen Zubair, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Gus Yasin adalah kader Partai Persatuan Pembangunan dan tercatat sebagai anggota DPRD Jawa Tengah untuk periode 2014-2019.

Yasin lahir di Rembang pada 2 Juli 1983. Ayah dari dua anak ini adalah mantan aktivis Pelajar Islam Indonesia di Damaskus. [RAF]