Adelina akhirnya meninggal sehari setelah ditemukan.

Koran Sulindo – Organisasi HAM berbasis di Kuala Lumpur menuntut pemerintah Malaysia menerbitkan aturan hukum yang melindungi sekaligus mensejahterakan pekerja migran di sektor domestik.

Desakan tersebut disampaikan Tenaganita, sebuah organisasi perlindungan HAM menyikapi kematian seorang Tenaga Kerja Indonesia, Adelina Lisao akhir pekan lalu.

Direktur Advokasi Tenaganita Glorence Das menyebut selama ini hukum yang dibuat pemerintah gagal berfungsi memberikan perlindungan migran yang bekerja di sektor domestik sebagai pembantu rumah tangga.

Malaysia memberlakukan Hukum Tenaga Kerja sejak tahun 2014 semenjak banyak laporan kasus kekerasan terhadap pekerja rumah tangga. Dalam undang-undang tersebut, pekerja rumah tangga seperti Adelina masuk klasifikasi sebagai pelayan domestik.

“Berapa lama kita bakal membiarkan kejadian semacam ini?” kata Das seperti disitir The Malay Mail Online.

Menurutnya, undang-undang tersebut justru menciptakan konstruksi pemikiran ‘hubungan majikan-pelayan’dalam sektor domestik. Pemerintah harus secepatnya melakukan penyelidikan hingga ke akar masalah mengapa pemberi kerja bisa melakukan hal normal ketika menyiksa pekerja.

Das menyebut jika penyelidikan tak segera dilakukan, ribuan pekerja domestik baik dari Indonesia, Filipina, Myanmar bakal terancam mengalami hal sama. “Kematian satu pekerja domestik sudah terlalu banyak. Penyebaran kekerasan harus dihentikan,” kata Das.

Kondisi Adelina Lisao yang mengenaskan diketahui berkat aduan warga kepada Steven Sim, seorang anggota dewan di Bukit Mertajam, Penang, Malaysia. Steven lantas mengirim asistennya ke rumah yang diduga memperlakukan tenaga kerja domestik Indonesia dengan tidak manusiawi itu.

Mendapati laporan soal kondisi pekerja migran yang buruk, Cheng juga menggandeng Tenaganita untuk mendatangi tempat kerja Adelina.

Adelina perempuan asal Nusa Tenggara Timur meninggal pada Minggu (11/2) di rumah sakit. Tetangga tempat Adelina bekerja menyebut ia tidur dengan seekor anjing di beranda rumah selama sebulan terakhir sebelum akhirnya ditemukan hari Sabtu (10/2).

Ketika ditemukan Adelina terlihat ketakutan termasuk hanya melirik dan menggeleng ketika tim penyelamat berusaha mengevakuasinya. Sementara itu, ajing Rottweiler hitam terikat tali berada di sampingnya dan terus menyalak kepada petugas.

Keterangan dokter menyebutkan Adelina mengalami luka memar di kepala dan wajah serta menderita kegagalan multi organ sekundar akiban anemia.

Meski tak ditemukan bekas-ekas pemukulan atau luka dalam, di tubuh Adelina ditemukan bekas luka yang tidak diobati yang berakibat menyebabkan kegagalan fungsi organ tubuh. Bekas luka itu diduga merupakan bekas gigitan binatang dan tangan kiri akibat air keras.[TGU]