Koran Sulindo – NAMA Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung kembali menguarkan bau tak sedap. Banyak media di Indonesia memberitakan, Rini diduga menerima “angpao” dari pihak China Railway International Co. Ltd. (CRIC), yang menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, senilai US$ 5 juta (kurang-lebih Rp 66 miliar).
Yang mengatur pemberian ke Rini itu adalah petinggi CRIC, Ji Wenlin.
Media-media di Indonesia umumnya mengutip berita di brudirect.com, yang mengabarkan persidangan petinggi CRC Ji Wenlin dan Zhou Yong Kang. Keduanya ditangkap karena kasus korupsi di proyek kereta cepat Cina di Thailand. Dalam persidangan itu, menurut brudirect.com, yang mencantumkan nama kantor berita Inggris, Reuters, dalam penulisannya, dikatakan Ji Wenlin bersama mantan pejabat tinggi Partai Komunis Cina (PKC) Zhou Yongkang terlibat beberapa proyek di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Ji dan Zhou menerima komisi 10% hingga 20% per proyek dari perusahaan Cina yang mendapatkan proyek di negara-negara Asia. Salah satunya dari China Rail Way Construction Limited tersebut.
Situs brudirect.com bahkan menyebut Menteri Rini Soemarno sebagai “Ibu Negara Kedua”, yang menduduki jabatan penting dalam hal pembangunan jalur kereta api itu. Namun, kemudian, pengelola situs brudirect.com mengklarifikasi pemberitaan tersebut. “Berkenaan dengan insiden artikel baru pada bagian web kami, kami ingin mengklarifikasi artikel itu tidak disetujui oleh BRUDIRECT.COM dan REUTERS,” demikian pernyataan mereka seperti dimuat dalam brudirect.com pada Rabu lalu, 13 April.
Klarifikasi dari brudirect.com itu tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai benar atau tidaknya ada pernyataan di pengadilan Cina yang menyatakan Ji Wenlin mengatur remitansi untuk Menteri Rini Soemarno. Bahkan, meminta maaf kepada Rini pun tidak jika memang berita yang sempat dipublikasi tersebut tidak benar. Yang juga mendatangkan pertanyaan, tak ada penjelasan apa pun terkait adanya “Injection MySQL” yang menjadi alasan pihak brudirect.com mengapa berita tersebut muncul di website mereka.
Benarkah berita itu? Atau, benarkah Rini menerima uang haram dari Cina terkait proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung?
Menteri Rini Soemarno meminta siapa pun jangan memfitnah dirinya. Kalau memang punya bukti, Rini meminta ditunjukkan. “Kalau saya punya US$ 50 juta, ya, saya enggak ke sinilah. US$ 5 juta saja enggak ke sini. Jalan-jalan,” katanya di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, 13 April lalu.
Sebenarnya, kecurigaan soal Rini “bermain” dalam proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung pernah juga muncul beberapa bulan lalu. Pada Januari 2016 lalu, misalnya, ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menuding proyek yang ditaksir menelan investasi US$5,5 miliar tersebut sarat kepentingan pribadi dari Rini Soemarno. “Sebut saja ada Rini Soemarno. Urus deal-nya kok bukan Pak Jonan [Menteri Perhubungan]? Ada keanehan-keanehan yang harus disingkap supaya jelas,” kata Faisal, 22 Januari 2016 lalu.
Rini juga sempat diterpa isu tak sedap ketika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya Rizal Ramli menyatakan akan membatalkan rencana PT Garuda Indonesia Tbk untuk melakukan pembelian pesawat berbadan lebar Airbus A350 XWB sebanyak 30 unit. Begitu pula ketika skandal korupsi Pelindo II mencuat, nama Rini sempat disebut-sebut. Ada apa sebenarnya dengan Menteri BUMN Rini Soemarno? []