Ilustrasi/istimewa

Koran Sulindo – Facebook Inc akan memprioritaskan berita-berita “terpercaya” dalam umpan sosial medianya untuk melawan sensasionalisme dan berita palsu. Facebook akan mengutamakan berita berdasarkan survei pegawainya, dengan cara  mengidentifikasi saluran-saluran berita terpercaya, dan bertitikberat pada sumber-sumber berita lokal.

“Terlalu banyak sensasionalisme, kesalahan informasi dan polarisasi di dunia saat ini,” tulis pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, seperti dikutip Reuters.

Perusahaan berbasis di Amerika Serikat tersebut kini memiliki lebih dari dua miliar pengguna bulanan. Pensurvei itu bukanla para ahli media atau eksekutif di Facebook.

Kebijakan baru ini nampaknya akan menggoncan wajah media massa di seluruh dunia. Jaringan media sosial terbesar di dunia itu ada di mana-mana dan mempunyai peran sentral dalam mendistribusikan berita dari media massa mainstream.

Menurut Zuckerberg, kebijakan itu diharapkan bisa mengurangi jumlah berita di Facebook sekitar 20 persen, sehingga persentasenya juga turun menjadi sekitar 5 persen dari seluruh konten.

“Media sosial memungkinkan orang menyebarkan informasi lebih cepat dari sebelumnya, dan kalau kami tidak secara spesifik menangani masalah-masalah ini, maka kami pada akhirnya malah menggaungkannya,” tulis Zuckerberg.

Perubahan itu tidak hanya akan mempengaruhi tautan yang diunggah saluran berita, namun juga berita-berita yang dibagikan oleh individu.

Organisasi-organisasi berita harus bersiap mengantisipasi pengaruh kebijakan baru ini pada peringkatnya. [DAS]