Koran Sulindo – Setelah berhasil mengungkap 1,2 butir ekstasi asal Belanda, Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim kembali menggagalkan 600.000 ribu ekstasi lagi.
Ratusan butir jenis Doubel Trouble dibagi tiga warna yakni oranye, hijau dan merah muda itu dikemas menjadi 120 bungkus dengan masing-masing berisi 5.000 butir.
“Jika satu butir dikosumsi empat orang, jika dikalikan 600.000 butir, maka ada 2,4 juta jiwa yang menggunakan. Itu setengah orang Bogor bisa teler,” kata Kepala Bareskrim Polri, Komjen Ari Dono Sukmanto, dakam keterangan pers, di Bareskrim, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kamis (23/11).
Ari Dono mengatakan pengungkapan berawal informasi dari masyarakat akan ada pengiriman ekstasi melalui jalur udara Bandara Soekarno Hatta. Kemudian tim berkoordinasi dengan Bea Cukai untuk membentuk tim gabungan. Barang tersebut datang pada Rabu (8/11).
Tim melakukan control delivery. Ekstasi yang berada di dalam dua peti itu dikirim ke Perumahan Villa Mutiara Gading 2, Blok F 7 No.9A.
“Diamankan dua tersangka atas nama Dadang dan Waluyo,” katanya.
Dari hasil interogasi, diketahui sindikat jaringan internasional asal Belanda yang dikendalikan oleh napi Lapas Kelas 1 Surakarta bernama Andang Anggara dan Sonny Sasmita dari Lapas Kelas 1 Gunung Sindur, Bogor.
Polisi kembali melakukan control delivery sebanyak 1 bungkus berisi 5.000 butir. Polisi akhirnya menangkap tersangka Randy Yuliansyah di Lottemart, Cempaka Putih, pukul 17.00 WIB.
“Malamnya kita tangkap lagi tersangka Handayana Elkar dengan 4 bungkus berisi 20.000 butir,” kata Ari.
Sementara, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta Erwin Situmorang mengatakan modus pengiriman barang haram tersebut dengan menggunakan dokumen mesin vakum.
“Sebelumnya ada informasi dari Polri akan ada pengiriman narkoba dari Eropa. Kemudian kami melakukan pemeriksaan dan analisis X Ray ternyata barang yang dicurigai sudah sampai. Dokumennya menggunakan vakum mesin,” kata Erwin di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (23/11).
Pengiriman barang haram itu melalui udara. Setelah barang tiba di Terminal Kargo, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, bea cukai langsung berkoordinasi dengan Polri.
Untuk Natal dan Tahun Baru
Sementara itu Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim, Brigjen Eko Daniyanto mengatakan saat ini stok ekstasi di Indonesia sedang kosong lantaran terus digagalkan kepolisian.
“Stok kosong, ini untuk persiapan Natal dan Tahun Baru, makanya pengiriman besar-besaran,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim, Brigjen Eko Daniyanto di Bareskrim, Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kamis (23/11).
Ratusan butir ekstasi rencananya akan didistribusikan ke tempat hiburan malam di Jakarta dan Jawa Timur.
“Ini jenis terbaru, satu butir ada yang bisa dibagi enam dan dua bagian,” kata Eko.
Jaringan ini sama dengan 1,2 juta ekstasi jenis Minion yang dibongkar pada Juli lalu.
“Ini pemainnya dari Hongkong, barangnya dari Belanda,” kata Eko. [YMA]