Koran Sulindo – Dokumen rahasia mengenai pembunuhan John F. Kennedy tidak memuat hubungan terpidana Lee Harvey Oswald dengan Badan Pusat Intelijen (CIA). Dokumen yang telah dibuka ke publik sebanyak 2.800 catatan itu sama sekali tidak ada yang menggambarkan bagaimana hubungan Oswald dengan CIA.
Dokumen CIA pada 1975 merinci nama Oswald sebagai daftar informan dan potensial untuk direkrut. Dokumen yang dibuka ke publik pada Jumat pekan lalu mengungkap CIA khawatir Oswald mungkin telah berhasil menjalin kontak badan intelijen sejak berada di Uni Soviet.
Dalam dokumen itu disebutkan penyelidikan dilakukan apakah Oswald pernah dipakai CIA atau telah menjalin kontak dengan cara tertentu sejak 22 November 1963. Itu sekitar lima hari setelah pembunuhan Kennedy di Dallas.
Seperti yang dilaporkan RT.com, pemeriksaan sumber data intelijen, termasuk daftar informan yang digunakan di Uni Soviet, Meksiko, dan Kuba, tidak ditemukan bukti Oswald pernah dipakai CIA untuk sebuah pekerjaan.
Sebuah upaya untuk mencari pembunuh Kennedy dengan menghubungkan Oswald sebagai agen CIA hasilnya juga negatif. Laporan CIA menyimpulkan mereka mengetahui sebuah pernyataan yang menghubungkan Oswald dengan CIA. Akan tetapi, tuduhan demikian dianggap tidak berdasar sama sekali.
Dokumen CIA juga mengutip lima berkas tentang Oswald yang berasal dari FBI, Departemen Luar Negeri AS, dan Angkatan Laut AS. Semua informasi tentang Oswald dari lima berkas itu sebelum pembunuhan Kennedy di Dallas.
Tidak adanya pencatatan nama Oswald dalam dokumen karena dianggap bukan orang penting sebelum pembunuhan terhadap Kennedy terjadi.
Dalam rilis yang baru ini, kiprah tokoh hak asasi manusia Marthin Luther King Jr juga dicatat sejak Maret 1968. Kiprah King dicatat berdasarkan analisisi FBI. Laporan mengenai King dicatat selama sebulan terkait dengan tujuan politik dan kehidupan pribadinya.
Berdasarkan catatan FBI itu, King dianggap bagian dari komunisme. Ia disebut berideologi Marxisme – Leninisme. Setidaknya FBI memastikan delapan dari staf King teridentifikasi kemungkinan terafiliasi dengan komunisme.
Kehidupan pribadi King juga diungkap dalam analisis FBI itu. Sosok pada Januari 1964 sedang mengikuti pesta seks. Sampai tahun-tahun berikutnya, King terus melakukan penyimpangan seks secara diam-diam. Akan tetapi, ia juga tetap mempertahankan citra ke publik sebagai sosok yang religius.
Tulisan yang dibuat RT.com ini belum meninjau semua dokumen yang sudah disajikan kepada publik. Itu untuk mengetahui bagian mana yang sudah diedit atau halaman mana kosong. [KRG]