Koran Sulindo – Pasangan Samuni, 85 tahun dan Saniar, 67 tahun tak mengharapkan kedatangan anggota Bhabinkamtibmas Polres Solok Kota, Sumatera Barat, Bripka Maihendri akan mengubah kehidupan mereka. Pasalnya, Maihendri tergerak untuk merenovasi gubuk kakek dan nenek yang berukuran sekitar 3×5 meter itu.
Ketika melihat gubuk reot itu, hati Maihendri tergerak untuk membantu pasangan yang sudah uzur itu. Ia tak menyangka, kedua orang tua itu mampu bertahan hidup bersama di satu atap dengan bebek peliharaannya yang berlokasi di Nagari Indudur, Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Kabupaten Solok. Miris.
Maihendri karena itu ikhlas mengambil sebagian tabungannya untuk merehabilitasi gubuk Samuni dan Saniar. Ia sadar sebagai seorang Bhabinkamtibmas – ujung tombak Polri menjaga keamanan dan ketertiban – mesti siap melayani masyarakat seperti Samuni yang sudah tidak bisa melihat.
Di bawah gubuk itu pula, tinggal enam ekor bebek. Bau tidak sedap yang menyengat sudah menjadi hal umum setiap hari. Untuk bertahan hidup, keduanya hanya mengandalkan mata pencarian dengan menjual telur-telur bebek itu.
Lantas, mengapa Maihendri melakukan hal itu? Sosok yang sudah menjadi Bhabinkamtibmas di Polres Solok Kota selama dua tahun itu rupanya juga berasal dari keluarga tidak mampu. Gaji sebagai anggota polisi tidak seberapa, hanya cukup memenuhi kebutuhan hidup istri dan anaknya. Selebihnya ia juga beternak bebek.
Dari usaha yang sudah ia rintis sejak 2010 itu, Maihendri mempunyai sedikit tabungan. Dari situ pula ia bisa membantu membangun rumah Samuni yang hanya tinggal bersama istrinya. Anak Samuni tinggal di luar Sumatera dan sementara pendapatannya hanya cukup untuk keluarganya.
“Karena latar belakang saya juga dari keluarga miskin, tidak dari kalangan atas, karena itu saya berpikir ketika saya punya uang bisa berbagi sama,” kata Maihendri sambil menitikkan air mata ketika mengajak wartawan Koran Suluh Indonesia menengok rumah Samuni yang telah selesai direhabilitasi pada Rabu (11/10).
Soal nilai yang ia keluakan untuk rumah Samuni, Maihendri menolak untuk menyebutkannya. Tapi, ia menjamin uang tersebut cukup untuk membeli semen, pasir, kayu, triplek, kasur serta membayar orang untuk membangun rumah layak semi permanen berukuran sekitar 4×7 meter. Ia juga mengimbau warga sekitar untuk bergotong-royong mengangkat bahan bangunan karena rumah Samuni berada di atas perbukitan.
Maihendri melaporkan semua bantuan yang telah ia berikan kepada Samuni dan istrinya itu. Laporan itu ia sampaikan kepada pimpinan secara berjenjang mulai Kapolsek IX Koto Sungai Lasi, AKP Afrides Roema hingga Kapolres Solok Kota, AKBP Dony Setiawan.
“Saya melapor secara berjenjang kepada Pak Kapolsek hingga Kapolres. Saat itu beliau mendukung dan memberikan bantuan pemasangan listrik,” tuturnya.
Suniar, istri Samuni mengaku senang dengan bantuan Maihendri itu. Sebelumnya, kondisi gubuk Samuni sudah hampir rubuh, atapnya pun bocor dan selalu membuat cemas setiap kali hujan turun. Karena bantuan Maihendri itu, Suniar senang karena sudah mendapat penerangan lampu, kasur dan karpet baru. “Dulu sering prihatin, mau bagaimana lagi. Sekarang alhamdulillah sudah senang hati saya,” kata Suniar.
Bakal Dapat Penghargaan
Apa yang dikerjakan Maihendri itu sampai juga ke telinga Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Maihendri karena itu disebut akan mendapat penghargaan dari Tito. “Saya dapat telepon dari Kapolres (AKBP Dony Setiawan) yang saat ini sedang ikut Apel Kasatwil Polri 2017 di Semarang, bahwa Pak Kapolri sudah mengetahui dan akan memberi penghargaan,” kata Wakapolres Solok Kota, Kompol Sumintak ketika ditemui di lokasi bedah rumah.
Di tempat yang sama, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Syamsi mengatakan Polres Solok Kota dan Bupati Solok telah memberikan penghargaan kepada Bripka Maihendri. Ia pun juga akan mengusulkan agar mendapat penghargaan dari Kapolda dan Kapolri. “Nanti akan dibawa ke Wanjakti (Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi) apa penghargaan yang akan diberikan, bisa berupa kenaikan pangkat atau ikut sekolah perwira,” kata Syamsi.
Polda Sumbar, kata Syamsi, sangat mengapresiasi perbuatan Maihendri yang melebihi tugas pokok dan fungsinya sebagai Bhabinkamtibmas. “Sangat dibutuhkan anggota Bhabinkamtibmas seperti Bripka Maihendri. Ia bisa dijadikan contoh untuk yang lainnya untuk pelayanan kepada masyarakat,” kata Syamsi. [YMA]