Koran Sulindo – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP menerapkan sistem gotong-royong dalam mendanai calon kepala daerah di setiap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Cara ini dilakukan agar mereka tidak mencari dana kepada para investor pemilu.
“Investor pemilu ada di setiap daerah dan siap menggelontorkan dana mereka untuk membiayai kandidat kepala daerah agar memenangkan pemilu. Setelah itu para kandidat yang memenangkan pemilu akan merasa berhutang budi kepada investor tersebut dan mengakibatkan terjadinya pelanggaran hukum,” kata Hasto, di Padang, Sumatera Barat, Selasa (19/9), melalui rilis media.
Para kandidat calon kepala daerah yang diusung PDIP akan mengikuti Sekolah Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan selama lima hari. Para calon akan diuji intelektualnya, integritasnya, kepemimpinannya, dan manajerialnya.
“Mereka akan diajari oleh tokoh-tokoh PDI Perjuangan yang telah berhasil seperti Wali Kota Surabaya Risma, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan lainnya,” katanya.
Setelah itu para kandidat didampingi tim yang dibentuk oleh partai selama pelaksanaan pemilu hingga usai. Tim ini bertugas untuk membawa calon itu turun kemasyarakatan dan memenangkan pemilu.
“Hukumnya jelas, siapa bergerak ke bawah untuk menyelesaikan permasalahan rakyat akan memenangkan hati masyarakat,” kata Hasto. [CHA/DAS]