Koran Sulindo – Pucuk dicita, tawaran yang didamba pun tiba. Maka, bahagialah Anindya Kusuma Putri.
Tawaran itu datang dari sutradara Hanung Bramantyo. Ani diminta ikut proses pendapukan pemain untuk film berlatar sejarah, yang diberi tajuk “Sultan Agung: Tahkta,Perjuangan, dan Cinta”, dan kemudian dinyatakan “oke” oleh Hanung. Putri Indonesia 2015 tersebut dipercaya memerankan permaisuri Sultan Agung.
“Bahagia karena sejak lama saya ingin sekali terlibat di film yang bertemakan sejarah Indonesia. Apalagi, film ini ditangani sutradara terdepan Indonesia, Mas Hanung Bramantyo, yang banyak melahirkan film-film box office,” tutur perempuan yang lahir di Semarang pada 3 Februari 1992 ini.
Itu adalah film keduanya. Sebelumnya, Anin pernah tampil di layar lebar Kukejar Cinta ke Negeri Cina. “Di film pertama, peran saya tidak penting, masih dalam tahap pengenalan lokasi syuting dan akting di depan kamera. Kali ini, saya mendapatkan peran yang cukup menantang. Karena, punya bobot yang berat sebagai permaisuri di Kerajaan Mataram,” ungkap pembawa acara program TV Jejak Petualang di Trans 7 dan My Trip My Adventure di Trans TV ini.
Meski lahir dan besar di Semarang, Jawa Tengah, Anin mengaku harus belajar ekstra keras untuk bisa berbicara dalam bahasa Jawa yang biasa digunakan kalangan bangsawan, ragam kromo inggil. “Karena, bahasa Jawa yang selama ini saya pakai adalah bahasa ngoko alias kasar,” tutur sarjana perencanaan wilayah dan kota lulusan Universitas Diponegoro, Semarang, ini. [DPS]