Ilustrasi: Masjid Faletehan/YMA

Koran Sulindo – Polisi mengidentifikasi pelaku penikaman 2 anggota Brimob saat menjalankan salat Isya berjamaah di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (30/6) malam. Pelaku bernama Mulyadi seorang pedagang kosmetik di Pasar Roxy, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

“Sudah ditelusuri penyidik bahwa pelaku adalah Mulyadi. Pekerjaan dia adalah sebagai pedagang kosmetik di Roxy,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Sabtu (1/7).

Dari penelusuran Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang ditemukan di tubuhnya, pelaku beralamat di Desa Sukaresmi, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

“Itu alamat kakak iparnya,” kata Setyo.

Kakak Ipar Mulyadi sudah dimintai keterangan di kantor polisi. Yang bersangkutan membenarkan bahwa jasad pelaku yang ditembak mati adalah adik iparnya. Namun untuk memastikan, polisi akan melakukan tes DNA.

“Nanti akan kita cek lagi DNA. Kita akan cari orang tuanya, atau anaknya, adik atau kakaknya untuk dicocokkan DNA-nya,” kata Setyo.

Aksi teror penyerangan terhadap anggota kepolisian kembali terjadi, kini mereka menargetkan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Dua korban yaitu AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bahri sedang melaksanakan salat Isya berjamaah di Masjid Falatehan di samping Lapangan Bhayangkara yang berjarak hanya 50 meter dari tempat Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkantor.

Kapolda Metro Jaya, Mochamad Iriawan mengatakan penikaman dilakukan saat tahiyat akhir dan salam. Saat itu Mulyadi, yang juga turut salat, menikam kedua korban dengan sebilah sangkur. Beruntung korban AKP Dede hanya mengalami luka sobek di wajahnya, sedangkan Briptu Syaiful luka tusuk di bagian leher.

“Pelaku ikut salat jamaah di saf paling kanan, ikut salat. Kami sayangkan anggota sedang salat diserang di dalam masjid,” kata Iriawan di lokasi, Jumat malam.

Pelaku kemudian berteriak “Kafir..!” melarikan diri ke arah terminal Blok M. Rekan-rekan korban yang berada di Lapangan Bhayangkara mengetahui peristiwa itu dan mengejar. Saat diberi tembakan peringatan, Mulyadi bukan menyerah, malah berbalik arah dan menyerang. Dengan tembakan terukur di bagian dada dan terakhir ke arah kepala, pelaku akhirnya roboh dan tewas di lokasi.

Setelah kejadian penikaman, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan sebuah ransel yang diduga bom. Pasalnya, saat dilakukan observasi oleh tim Gegana Brimob Polri, terlihat beberapa kabel. Sekitar pukul 23.45 WIB, akhirnya dilakukan tindakan disposal (diledakan) di lokasi. Bunyi ledakan terdengar cukup kencang.

Kondisi Korban Stabil

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan kondisi AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bahri stabil. Iriawan mengunjungi kedua korban saat dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

“AKP Dede mengalami luka robek di wajah, sedangkan yang Briptu luka tusuk di leher. Saat ini sudah dipindahkan ke RS Polri Kramatjati,” ucapnya.

Sementara, Dankor Brimob Irjen Murad Ismail mengatakan pasca kejadian penyerangan di Mapolda Sumatera Utara (Sumut), dirinya sudah memerintahkan seluruh jajarannya di daerah untuk waspada.

“Semua penjagaan SOP-nya memakai body protector lengkap dan selalu waspada,” kata Murad. [YMA]