Koran Sulindo – Setelah terpilih menjadi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengunjungi kantor Kementerian Koordinator Perekonomian. Ia mengaku kunjungannya itu hanya untuk bersilaturahmi.
“Hanya ngobrol,” kata Wimboh seperti dikutip antaranews.com pada Jumat (9/6).
Wimboh, pejabat di Bank Indonesia ini, terpilih menjadi Ketua Dewan Komisioner OJK untu periode 2017 hingga 2020. Ia berhasil mengalahkan Sigit Pramono dalam pemilihan di DPR beberapa waktu lalu. Ia berhasil meraup 50 suara anggota Komisi XI. Sedangkan Sigit hanya mengantongi 4 suara dan 1 dikatakan abstain.
Wimboh berjanji akan memperkuat OJK dalam menciptakan industri keuangan nasional. Dengan demikian, industri keuangan akan mampu mendorong peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Sosok Wimboh merupakan lulusan Fakultas Ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 1983. Berbekal gelar sarjana ekonomi itu, ia meniti karier sebagai pengawas bank di BI. Selanjutnya, ia sempat meneruskan pendidikan pasca-sarjana di Universitas Illinois, Amerika Serikat dan berhasil menggondol gelar doktor ekonomi dari Loughborough, Inggris.
Ia juga pernah menjadi kepala perwakilan BI di New York. Lalu, menjabat Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) pada 2013 hingga 2015 dan akhirnya menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri.
Ketika mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, Wimboh banyak menekankan tentang stabilitas industri jasa keuangan dan sinergi antara OJK, BI dan Kementerian Keuangan.
Di samping Wimboh, enam anggota OJK lainnya adalah Nurhaida yang meraih suara terbanyak yakni 54 suara, Tirta Segara 51 suara, Riswinandi 50 suara, Heru Kristiyana 39 suara, Hoesen 34 suara, dan Ahmad Hidayat 22 suara. [KRG]