Ilustrasi

Koran Sulindo – Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) baik-baik saja.

“Presiden dan Wakil Presiden itu Dwitunggal yang bersama-sama, dan mereka dalam menjalankan kepemimpinan itu selalu bersama-sama . Tidak ada ruang bagi siapa pun untuk bisa memecah itu,” kata Pramono, usai mengikuti Rapat Terbatas, di Istana Bogor, Jabar, Senin (22/5), seperti dikutip situs setkab.go.id.

Menurut Pramono, kepemimpinan Jokowi–JK baik, terbukti dengan pengakuan dunia terhadap Indonesia saat ini yang begitu tinggi di forum internasional.

“Sampai dengan rating yang membaik, kemudian juga investasi yang berbondong-bondong, kepala negara yang hampir sebulan rata-rata 3 kali. Ini kan menunjukkan bahwa Indonesia sedang menjadi darling-nya dunia,” kata Pramono.

Pramono juga mengabarkan pada peringatan hari lahir Pancasila pada 1 Juni nanti, Jokowi akan menyampaikan bahwa kebhinnekaan bukan menjadi kelemahan tetapi kekuatan.

“Bagi siapapun yang akan melakukan tindakan yang memecah belah Kebinekaan kita, maka pemerintah mengambil langkah tegas,” kata Pramono.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan hubungan Jokowi dengan JK baik-baik saja.

“Hubungan Pak Jokowi dengan Pak JK baik-baik saja,” kata Luhut, dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (21/5).

Luhut yang mengaku sudah 10 tahun mengenal Jokowi menyebutkan orang Sala itu berpembawaan mudah merangkul orang.

“Pak Jokowi sebagai orang Jawa pinter. Pinter ngemong yang lebih tua,” kata Luhut.

Rumor perpecahan Jokowi-JK berkembang setelah Pilkada DKI Jakarta, Kalla dinyatakan mendorong Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI. Apalagi setelah tim transisi Anies-Sandiaga Uno terbentuk, ternyata diisi banyak orang-orang JK yang tersingkir dari Kabinet Kerja Jokowi, semisal mantan Menteri ESDM Sudirman Said yang menjadi ketua tim itu.

Ketua MPR Zulkifli Hasan bahkan mwenceritakan mendengar Kalla menelpon Prabowo Subianto di detik-detik terakhir penentuan nama calon gubernur yang akan diusung Gerindra dan PKS. [DAS]