Koran Sulindo – Kondisi bangsa yang tengah karut marut dan mengancam kebhinnekaan membuat prihatin Forum Persaudaraan Umat Beriman Daerah Istimewa Yogyakarta (FPUB DIY). Melalui momentum Hari Kebangkitan Nasional, puluhan massa FPUB melakukan aksi doa bersama di Tugu Pal Putih, Yogya, Jumat (19/5) malam.
“Kami mengajak semua elemen umat beragama dan umat beriman di Yogyakarta untuk menyucikan kembali bumi pertiwi Merah Putih dan Pancasila, sehingga semangat para pendiri bangsa bisa kembali untuk kejayaan bangsa Indonesia,” ujar Sekjen FPUB Timotius Apriyanto di sela-sela aksi.
Dalam aksinya itu massa FPUB juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Mereka juga melakukan prosesi mengelilingi Tugu Pal Putih sebanyak tujuh kali dari kiri ke kanan, searah dengan jarum jam. “Mengapa tujuh? Karena dalam falsafah Jawa tujuh adalah simbol pitulungan atau pertolongan dari Tuhan,” kata Timotius.
Tak hanya itu, mereka juga melakukan prosesi penting, yakni menggelar doa lintas agama dan lintas iman. Hal ini dimaksudkan untuk menyatukan kembali bangsa indonesia dan kembali kepada semangat bangsa yang memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika, serta Pancasila sebagai dasar negara. “Orang-orang saat ini hanya memaknai kebhinekaan secara materil, tapi dengan doa ini kita akan menghidupkan kembali makna kebhinekaan di dalam kehidupan kita,” tutur Timotius lagi.
Sedangkan pada hari Minggu 21 Mei 2017, ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) se-Kabupaten Sleman akan menggelar apel akbar kesetiaan terhadap NKRI dan Pancasila di lapangan Tridadi, Sleman.
Apel akbar tersebut sebagai bentuk ketegasan sikap NU yang setia terhadap NKRI dan Pancasila. Selain juga dilakukan Istighosah dan launching Gerakan Koin NU, yakni dengan menyebar 17 ribu kotak infak untukĀ penggalangan infak dari warga NU. [YUK]