Koran Sulindo – Kepolisian memastikan penyusup di Mako Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, Rabu (10/5) kemarin tidak ada kaitannya dengan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto mengatakan ada 2 orang yang ditangkap (sebelumnya diberitakan satu orang) bernama Murdini (27) dan Andi (31). Keduanya merupakan komplotan pencuri yang berniat mencuri sekitar di Komplek Mako Brimob.
“Dia tidak membawa identitas dan setelah diteliti apa motivasinya memang ada niat jelek ingin mencari sesuatu atau mencuri. Tidak ada hubungannya dengan Ahok,” kata Rikwanto.
Penangkapan berawal ketika kedua tersangka berboncengan menggunakan motor Yamaha Jupiter MX B4359 BDW masuk melalui pintu 4 gerbang Rumah Sakit Brimob.
Anggota dari bagian intelijen Brimob menanyakan maksud tujuan ke dalam asrama.
“Dijawab mau ketemu Kolonel Budi. Saat ditanya identitas langsung melempar tas kulit berwarna coklat sambil melarikan diri,” kata Rikwanto.
Keduanya berhasil ditangkap setelah polisi yang berjaga di depan markas memberikan tembakan peringatan ke atas. Rikwanto mengatakan, modus operandi yang digunakan keduanya menggunakan jaket ojek online.
“Modusnya orang tersebut memakai jaket Grab padahal bukan yang sebenarnya,” kata Rikwanto.
Ganggu Napi Cipinang
Sementara itu alasan pemindahan Ahok ke Mako Brimob Depok Jawa Barat karena para pendukungnya mengganggu ketertiban umum di depan Rutan Cipinang pada Selasa (9/5) malam.
Polisi menyetujui permintaan Rutan Cipinang untuk memindahkan terpidana kasus penistaan agama itu ke rutan Mako Brimob.
Mayoritas pendukung Ahok adalah wanita dan anak-anak. Mereka banyak membawa bunga dan makanan.
“Mako Brimob cukup ke dalam, walaupun dipinggir jalan, tetapi penjagaannya berbeda, tentu aksi-aksi tak terjadi lagi di sana ya karena tidak bisa dilihat dan penjagaannya diperketat,” ujar Rikwanto.
Meski sudah dipindahkan, pendukung Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu juga menggelar aksi damai di depan gerbang Mako Brimob. [YMA]