Koran Sulindo – Prancis resmi mendapatkan presiden baru. Ia adalah Emmanuel Macron. Pria yang baru berusia 39 tahun itu mengalahkan calon presiden dari ekstrem sayap kanan Front Nasional Marine Le Pen.
Macron memenangi pemilihan presiden dengan memperoleh 66,06 persen suara. Salah satu kemenangan Macron lantaran pemilih khawatir akan masa depan Prancis yang berada di ambang “perpecahan”. Macron – calon dari independen itu – memenangi pemilihan umum presiden tanpa pengalaman pemerintahan.
“Saya tahu akibat pemilu ini rakyat sedang terbelah, apalagi ini melibatkan pemilih fanatik. Saya mengerti tentang keraguan, kemarahan dan kegelisahan masyarakat. Saya bertanggung jawab mendengarkan itu semua,” kata Macron seperti dikutip CNN pada Senin (8/5).
Macron menuturkan, selepas pemilu ini seharunya menjadi babak baru bagi Prancis. Kiranya itu juga menjadi harapan dan kepercayaan baru untuk kehidupan masyarakat. Dan itu akan menjadi dasar dari pemerintahannya kelak.
Kemenangan Macron itu dibayang-bayangi dengan informasi negatif yang dibocorkan WikiLeaks. Situs pembocor itu mengungkapkan bahwa kemenangan Macron tidak terlepas dari campur tangan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama melalui badan intelijen AS yakni CIA.
Pada Februari 2017, WikiLeaks mengungkapkan CIA telah menyusup ke semua partai politik di Prancis ketika menjelang pemilihan presiden pada 2012. WikiLeaks membocorkan data tersebut sebagai bagian dari “Vault-7” tentang kegiatan CIA dalam meretas dan memata-matai.
Sputniknews.com melaporkan target khusus CIA adalah Partai Sosialis Prancis (PS), Front Nasional (FN) dan Union for a Popular Movement (UMP) dan beberapa tokoh seperti Presiden Francois Hollande saat ini, Nicolas Sarkozy, Marine Le Pen, dan mantan calon serta Dominique Strauss-Khan.
Sebelumnya, tim kampanye Macron mengakui tentang serangan hacker terhadap email calon presiden Macron sehingga kemungkinan telah terjadi kebocoran data. Menanggapi itu, Presiden Hollande akan menyelidikinya dan hasilnya akan diumumkan.
Beberapa pemimpin dunia dan Eropa juga telah menyampaikan ucapan selamat kepada Macron. Semisal, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jin Ping. [KRG]