Ilustrasi: Sampul muka buku biografi Widodo Budidarmo

Koran Sulindo – Polri kembali berduka, mantan Kapolri ke-7, Jenderal Polisi (Purn), Widodo Budidarmo meninggal dunia dalam usia 89 tahun, di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, Jumat (5/5) pukul 02.30 WIB.

Peninggalan terbaik putera Bhayangkara yang menjabat sebagai Kapolri periode 1970-1974 itu adalah Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).

“Peninggalan beliau adalah Samsat, gabungan dari Polri, Dispenda dan Jasa Raharja,” kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri.

Setyo mengatakan almarhum dikenal semasa hidupnya sosok rendah hati. Pada masa kepemimpinannya, Polri saat itu sedang dalam proses pembangunan. “Program beliau saat itu masih proses pembangunan. Polri yang dianggap modern pada tahun 1982, saat Kapolri-nya Pak Awaluddin Djamin,” kata Setyo.

Rencananya almarhum akan dikebumikan di Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, pukul 12.00 WIB.

“Rencana Kapolri yang akan memimpin sebagai inspektur upacara,” tambah Setyo.

Sementara, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso mengajak seluruh Jenderal di Polri untuk melayat ke rumah duka di Jalan Hang Tuah 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Almarhum dinilainya sosok yang luar biasa.

“Orangnya sangat luar biasa. Siapa yang jadi Kapolri pasti luar biasa. Kita bisa ada karena beliau,” ujar Budi Waseso. [YMA]