Koran Sulindo – Lembaga intelijen rahasia Amerika Serikat (AS), CIA terus mengembangkan teknologi untuk menciptakan agen rahasia. Berdasarkan bocoran terbaru WikiLeaks, sebuah laporan CIA berjudul Views On Trained (Redacted) For (Redacted) Use menyebutkan kucing dijadikan sebagai agen rahasia.
Dokumen tersebut menuturkan hal itu sebagai sebuah prestasi ilmiah yang luar biasa. Pasalnya, kucing itu dipasangi kabel di mata, antena di ekor dan baterai di bagian perut. Kucing ini akan dijadikan sebagai agen rahasia untuk merekam percakapan rahasia. Lewat pengendali jarak jauh kucing itu mungkin saja ditempatkan di lorong, jongkok di bawah teras atau duduk santai di sofa.
Seperti yang dilaporkan laman yournewswire.com pada Rabu (26/4), uji coba terhadap gagasan tersebut tidak berjalan mulus. Terutama pada masa “Perang Dingin”. Kenyataannya banyak kucing lokal – yang akan dijadikan sebagai “agen” untuk memata-matai Rusia- pada akhirnya mati.
Mantan Asisten Khusus Direktur CIA Victor Marchetti mencatat upaya pertama lembaganya menciptakan kucing sebagai agen rahasia. Ada banyak anggaran yang dihabiskan untuk mewujudkan usaha itu. Para peneliti membedah kucing dengan memasukkan baterai ke dalam perutnya. Ekornya dijadikan sebagai antena.
Para peneliti terus menguji. Akan tetapi, kucing acap meninggalkan tugasnya sebagai agen rahasia ketika merasakan lapar. Peneliti kemudian memasang alat agar kucing mengabaikan rasa lapar tersebut.
Pernah suatu kali kucing dibawa ke sebuah taman dan mengarahkannya ke bangku taman manakala sepasang manusia sedang bercakap-cakap. Kucing itu lalu disuruh untuk mendengarkan dan merekam percakapan kedua orang itu. Kucing itu akan tetapi mati sebelum berhasil menuntaskan tugasnya.
Dokumen Vault 7
WikiLeaks mendapatkan informasi ini sebagai bagian dari kumpulan dokumen rahasia CIA yang bocor. Lembaga tersebut menamai dokumen itu “Vault 7”. Informasi inilah yang lalu dicuitkan WikiLeaks melalui akun Twitter mereka. Dan WikiLeaks mengakui baru kali ini mereka mempublikasikan sebuah dokumen yang bersifat sangat rahasia.
Kebanyakan orang mengakui bocornya dokumen “Vault 7” melebihi bocornya dokumen rahasia Badan Keamanan Nasional (NSA) oleh Edward Snowden pada 2013. Dokumen yang dibocorkan Snowden menyebutkan badan intelijen AS memata-matai warganya.
Tentu saja informasi tersebut mengundang pertanyaan. Kendati CIA disebut menciptakan alat itu pada era “Perang Dingin” dan seringkali pula mengalami kegagalan, tak lalu upaya itu berhenti. Apalagi dokumen CIA itu menyebutnya sebagai sebuah prestasi ilmiah luar biasa, maka bisa dipastikan mereka juga melakukan hal serupa saat ini.
Karena itu, kita tidak hanya dimatai-matai melalui perangkat elektronik “pintar”, tapi juga melalui kucing. Mungkin ini sekaligus peringatan kepada masyarakat penyayang kucing, jangan-jangan itu agen rahasia CIA. Siapa yang tahu, bukan? [KRG]