Novel Baswedan/tribratanews.com

Koran Sulindo – Polisi mengakui pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto mengatakan, penyidik masih mendalami kasus tersebut. Sampai saat ini sudah 16 saksi yang dimintai keterangan. Selain itu, olah tempat kejadian perkara (TKP) telah dilakukan serta barang bukti cairan yang disiram pelaku tak dikenal adalah Asam Sulfat.

Lalu, apa yang membuat polisi kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut?, Rikwanto mengatakan sama halnya dengan kasus terorisme. “Beda, masalah teroris juga tahunan juga penyelidikannya. Jadi lama juga,” kata Rikwanto di Mabes Polri, Selasa (18/4).

Kendati sudah melakukan rangkaian penyelidikan, menurut dia penyelidikan tidak akan berhenti untuk menjadi terang benderang. Dirinya berharap, muncul saksi baru lainnya yang dapat memperjelas kasus ini. Rikwanto menegaskan, pihaknya optimistis dapat mengungkap berdasarkan scientific investigation.

“Jadi tidak grabak-grubuk. Kita tunggu saja penyidik yang sedang bergerak. Menentukan pelaku dari saksi dan barbuk yang ada. Baru bisa disimpulkan, bukan dari asumsi,” kata Rikwanto. [YMA]