Stonehenge adalah monumen batu besar atau megalit yang terletak di Dataran Salisbury, Inggris selatan. Dibangun sekitar 4.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, monumen ini merupakan situs paling terkenal di dunia karena sangat canggih secara arsitektur. Batu-batu tersebut didirikan dengan sambungan yang saling terkait secara presisi, yang mana tidak terlihat pada monumen prasejarah lainnya.
Meski sangat terkenal, rangkaian batu besar tersebut bukan satu-satunya yang pernah ditemukan. Melansir dari Live Science, berikut ini adalah 7 situs megalit lainnya di dunia selain Stonehenge.
1. Göbekli Tepe
Göbekli Tepe di Turki merupakan megalit berusia sekitar 11.000 tahun, hampir tiga kali lipat lebih tua dari Stonehenge. Situs ini terletak di tenggara Turki, di suatu tempat yang dulunya merupakan bagian dari Mesopotamia Hulu. Göbekli Tepe dibangun pada masa ketika orang-orang di daerah tersebut hidup sebagai pemburu-pengumpul.
Pilar-pilar batu berbentuk T yang tingginya mencapai 5,5 meter digunakan untuk membangun pagar. Pilar-pilar itu berisi ukiran hewan seperti rubah, babi hutan, rusa, ular, dan burung nasar, simbol-simbol abstrak, dan figur-figur yang mirip manusia.
Alasan pasti mengapa Göbekli Tepe dibangun masih menjadi sumber perdebatan. Mungkin saja tempat itu dulunya berfungsi sebagai lokasi upacara keagamaan atau pertemuan. Situs tersebut dibangun jauh sebelum tulisan ditemukan, jadi tidak ada catatan sejarah yang dapat menjelaskannya.
2. Avebury
Laporan dari tim ilmuwan dalam sebuah makalah tahun 2019 yang diterbitkan di jurnal Antiquity menyebut bahwa situs megalit Avebury awalnya memiliki lingkaran batu berdiameter sekitar 420 meter. Ini menjadikannya sebagai lingkaran batu terpanjang yang diketahui di dunia. Di dalamnya terdapat sisa-sisa dua lingkaran batu yang lebih kecil, masing-masing berdiameter sekitar 100 meter.
Avebury dibagun sekitar tahun 2500 SM, sekitar waktu Stonehenge digunakan. Situs tersebut tampaknya merupakan bagian dari lanskap megalitik yang lebih besar. Orang-orang di Inggris pada masa itu mempraktikkan campuran pertanian, perburuan, dan meramu. Para peneliti telah mencatat bahwa dua jalan yang meninggalkan Avebury mengarah pada situs megalitik lainnya di wilayah tersebut.
3. Ring of Brodgar
Monumen megalit terkenal selain Stonehenge yang berikutnya adalah Ring of Brodgar. Situs ini terletak di pulau terbesar di Kepulauan Orkney, Skotlandia. Menurut catatan Historic Environment Scotland, Ring of Brodgar berusia sekitar 2500 SM. Kepulauan Orkney sendiri disebut memiliki lingkaran batu yang awalnya terdiri dari 60 batu. 36 di antaranya masih ada.
Batu-batu tersebut tingginya berkisar antara 2,1 hingga 4,7 meter, membentuk lingkaran berdiameter 104 meter. Selain lingkaran batu, ada 13 gundukan kuburan prasejarah yang terletak di dekat situs tersebut, yang menunjukkan bahwa upacara untuk mengenang orang mati mungkin telah dilakukan di sana.
4. Ale’s Stones
Ales Stenar (yang berarti “Batu Ale” dalam bahasa Swedia) terdiri dari 59 batu besar, yang beratnya mencapai 1.800 kilogram dan tersusun dalam bentuk kapal. Situs ini terletak di sisi tebing dekat desa nelayan Swedia Kåseberga.
Ale’s stones mungkin dibangun sekitar 1.000 hingga 2.500 tahun yang lalu, tetapi tanggalnya masih menjadi sumber perdebatan. Tujuan pembangunannya juga tidak pasti. Salah satu kemungkinan adalah situs megalit tersebut mungkin digunakan sebagai kalender matahari.
5. Rujm el-Hiri
Rujm el-Hiri terletak di Dataran Tinggi Golan, wilayah yang diklaim oleh Israel dan Suriah. Situs megalit ini sudah ada sejak sekitar 6.000 tahun lalu. Rujm el-Hiri terdiri dari serangkaian lingkaran batu dengan tumulus atau gundukan di bagian tengah. Dan ada tumpukan batu lain yang terletak di dekatnya. Situs ini dikenal dengan beberapa nama berbeda, termasuk “Roda Raksasa” dan “Stonehenge Levantine”.
Fungsi situs ini tidak jelas. Tumpukan batu tersebut menunjukkan bahwa Rujm el-Hiri mungkin digunakan sebagai pemakaman orang-orang penting yang tinggal di daerah itu selama zaman prasejarah. Rujm el-Hiri juga mungkin berfungsi sebagai tempat pengamatan astronomi, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa hal ini tidak mungkin.
6. Dolmen Guadalperal
Dikenal sebagai “Stonehenge Spanyol”, Dolmen Guadalperal berasal dari sekitar 7.000 tahun lalu. Situs Megalitik ini terletak di tempat yang sekarang menjadi danau buatan manusia di Spanyol bagian barat. Danau tersebut terdiri dari sekitar 150 batu berdiri yang disusun di sekitar area oval di tengah.
Beberapa batu yang berdiri di situ tingginya lebih dari 1,8 meter. Sebuah batu besar yang memuat ukiran gambar manusia dan sesuatu seperti sungai atau ular tampaknya menandai pintu masuk menuju Dolmen Guadalperal. Situs arkeologi tersebut tertutup air setelah serangkaian bendungan dibangun pada tahun 1960-an.
7. Carnac Stones
Situs megalit terakhir dalam daftar ini adalah Carnac Stones yang berusia sekitar 6.000 tahun, terletak di Brittany di barat laut Prancis. Menurut Centre de Monuments Nationaux, batu-batu tersebut terdiri dari sekitar 3.000 batu, yang terbesar tingginya sekitar 6,5 meter, dan tersusun dalam bentuk lingkaran dan baris-baris linier. Ada beberapa yang terletak terpisah dari yang lain dan tampak berdiri sendiri, seperti batu yang tingginya 6,4 meter.
Tanggal pasti pembangunan Carnac Stones tidak pasti. Fungsinya juga tidak jelas, tetapi beberapa di antaranya tampak menandai lokasi makam. Orang-orang tampaknya telah berkumpul di sekitar batu-batu tersebut selama ribuan tahun Sayangnya, tidak ada yang tahu jenis praktik keagamaan atau ritual apa yang terjadi di situ.
Itulah 7 situs megalit terkenal di dunia selain Stonehenge. Kita harus melestarikan situs-situs bersejarah yang ada agar generasi di masa depan dapat mempelajari dan menikmati keindahannya. [BP]