Martin Luther King Jr. akan selalu dikenang sebagai pejuang kesetaraan dan hak asasi manusia. (Sumber: The King Center)

Martin Luther King Jr. adalah seorang aktivis yang memperjuangkan kesetaraan dan hak asasi manusia bagi warga Afrika Amerika, orang-orang yang kurang beruntung secara ekonomi, dan semua korban ketidakadilan dari pertengahan 1950-an.

Terinspirasi oleh ajaran damai Mahatma Gandhi, dia memimpin rangkaian perlawanan tanpa kekerasan, seperti protes, pengorganisasian akar rumput, dan pembangkangan sipil untuk mencapai kesetaraan. Dia juga selalu mengikuti prinsipnya bahwa laki-laki dan perempuan di mana pun, terlepas dari warna kulit atau kepercayaannya, adalah setara.

Martin Luther King Jr. ditembak mati oleh James Earl Ray, seorang buronan berusia 40 tahun, pada 4 April 1968 pukul 18.05 saat dia sedang berdiri di balkon di luar kamarnya di lantai dua di Lorraine Motel di Memphis, Tennessee. Pembunuhan tersebut memicu pecahnya kekerasan rasial yang besar di Amerika Serikat.

Prestasi

Melansir dari The King Center, Martin Luther King Jr. telah mencapai banyak prestasi semasa hidupnya. 7 di antaranya adalah yang paling penting.

Prestasi pertamanya adalah di tahun 1955. Dia menjadi juru bicara Montgomery Bus Boycott, sebuah kampanye penduduk Afrika-Amerika di Montgomery, Alabama untuk memaksakan integrasi jalur bus kota.

Sebelum aksi tersebut, tepatnya di tahun 1955, warga Afrika-Amerika harus duduk di bagian belakang bus kota dan menyerahkan tempat duduk mereka kepada penumpang kulit putih jika bagian depan bus, yang disediakan untuk orang kulit putih, penuh.

Setelah 381 hari partisipasi hampir universal oleh warga komunitas kulit hitam, Mahkamah Agung AS memutuskan bahwa segregasi rasial dalam transportasi adalah inkonstitusional.

Prestasi Martin Luther King Jr. yang kedua adalah terpilih sebagai presiden Southern Christian Leadership Conference (SCLC) pada tahun 1957. Itu adalah sebuah organisasi yang dirancang untuk menyediakan kepemimpinan baru bagi gerakan hak-hak sipil yang sedang berkembang pesat.

Prestasi ketiganya adalah memimpin koalisi sejumlah kelompok hak-hak sipil dalam kampanye tanpa kekerasan yang ditujukan ke Birmingham, Alabama, yang pada saat itu digambarkan sebagai “kota paling terpisah di Amerika”.

Salah satu kebrutalan polisi kota tersebut adalah menggunakan anjing dan selang air untuk menyerang anak-anak muda kulit hitam, menyebabkan kemarahan nasional. Selama kampanye inilah King menyusun “Surat dari Penjara Birmingham”, sebuah manifesto filosofi yang saat ini menjadi bacaan wajib di universitas-universitas di seluruh dunia.

Kemudian pada tahun 1963, Martin Luther King Jr. menjadi salah satu penggerak di balik Pawai untuk Pekerjaan dan Kebebasan, atau “Pawai di Washington”, yang menarik lebih dari seperempat juta orang ke pusat perbelanjaan nasional.

Di pawai inilah King menyampaikan pidatonya yang terkenal, “I Have a Dream”. Pidato tersebut mengukuhkan statusnya sebagai pemimpin perubahan sosial dan membantu menginspirasi bangsa untuk bertindak atas hak-hak sipil. King lalu dinobatkan sebagai “Man of The Year” oleh majalah Time.

Prestasi keempat, Martin Luther King, Jr. adalah menjadi orang termuda yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian, tepatnya di tahun 1964. Pidato penerimaannya di Oslo dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu pidato terkuat yang pernah disampaikan di acara tersebut.

Pidato itu mencapai klimaksnya pada satu titik dengan frasa yang sering dikutip, “Saya percaya bahwa kebenaran tanpa senjata dan cinta tanpa syarat akan menjadi penentu. Inilah sebabnya mengapa kebenaran yang dikalahkan untuk sementara lebih kuat daripada kejahatan yang menang”.

Pada tahun 1964, sebagian karena Pawai di Washington, Kongres meloloskan Undang-Undang Hak Sipil, yang pada dasarnya menghapuskan segregasi rasial di Amerika Serikat. Undang-undang tersebut melarang diskriminasi terhadap orang kulit hitam atau minoritas lainnya dalam perekrutan, akomodasi publik, dan pendidikan atau transportasi.

Terakhir, di tahun 1965, Kongres meloloskan Undang-Undang Hak Pilih untuk warga Afrika-Amerika. Undang-undang ini merupakan hasil langsung dari Pawai Hak Pilih Selma ke Montgomery yang dipimpin oleh King.

Itulah 7 prestasi Martin Luther King Jr. semasa hidupnya. KIta harus menentang rasisme dan penindasan dengan mengikuti teladannya. [BP]