Foto: Tambang emas ilegal di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mengalami longsor. (dok. Istimewa)
Foto: Tambang emas ilegal di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, mengalami longsor. (dok. Istimewa)

Sebanyak enam warga di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, tewas tertimbun material longsor di tambang emas ilegal. Sementara itu, 26 orang lainnya dilaporkan hilang. Peristiwa tragis ini terjadi di Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur, pada Sabtu (6/7) sekitar pukul 23.45 WITA.

Menurut laporan dari detikSulsel, Senin (8/7/2024), tim SAR gabungan segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pencarian korban. Kepala Kantor Basarnas Gorontalo, Heriyanto, menyatakan bahwa informasi terkait jumlah korban masih simpang siur.

“Benar, informasi data korban yang ada masih simpang siur, tetapi kami terima data ada 6 orang korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor,” kata Heriyanto.

Basarnas mendapatkan informasi mengenai bencana tersebut dari seorang warga bernama Maya. Sebanyak 18 personel gabungan dari Basarnas, BPBD Bone Bolango, dan Polsek Suwawa segera menuju lokasi setelah menerima laporan.

“Baru tadi informasinya, petugas komunikasi KPP Basarnas Gorontalo menerima informasi dari Ibu Maya bahwa telah terjadi bencana alam tanah longsor di tambang tradisional,” terang Heriyanto.

Selain tim SAR, warga setempat turut membantu dalam pencarian korban. Mereka berhasil menemukan enam jasad yang tertimbun longsor. “Pihak keluarga dan teman-temannya telah melakukan pencarian dan menemukan 6 korban dalam keadaan meninggal dunia,” tambah Heriyanto.

Operasi pencarian masih terus berlangsung untuk menemukan 26 orang lainnya yang dilaporkan hilang dalam insiden tersebut. Kejadian ini menambah daftar panjang tragedi yang melibatkan tambang emas ilegal di Indonesia. [UN]