Jakarta – Gedung Putih telah menerbitkan rilis pers yang memuat 5 poin penting dari pertemuan delegasi AS dan Rusia di Riyadh, Arab Saudi pada 23-25 Maret 2025.
Poin-poin tersebut sejalan dengan diskusi tingkat presidensial antara presiden AS Donald Trump dan presiden Rusia Vladimir Putin.
Melansir dari situs The White House, hasil negosiasi menyatakan bahwa AS dan Rusia telah sepakat untuk memastikan navigasi yang aman, menghilangkan penggunaan kekuatan, dan mencegah penggunaan kapal komersial untuk tujuan militer di Laut Hitam.
AS akan membantu memulihkan akses Rusia ke pasar dunia untuk ekspor pertanian dan pupuk, menurunkan biaya asuransi maritim, dan meningkatkan akses ke pelabuhan dan sistem pembayaran untuk transaksi tersebut.
Dua poin pertama dalam kesepakatan tersebut berkaitan dengan Inisiatif Gandum Laut Hitam, yang pertama kali dimediasi oleh Turki dan PBB pada Juli 2022.
Selain memungkinkan Rusia untuk mengekspor produk pertanian dan pupuknya, ketentuan itu akan memastikan Ukraina dapat terus mengekspor gandum dan makanan lainnya melalui pelabuhan selatannya tanpa diserang.
Poin ketiga menyatakan bahwa AS dan Rusia sepakat untuk mengembangkan langkah-langkah guna melaksanakan perjanjian Trump dan Putin untuk melarang serangan terhadap fasilitas energi Rusia dan Ukraina.
Selanjutnya, AS dan Rusia menyambut baik bantuan negara ketiga dengan tujuan mendukung pelaksanaan perjanjian energi dan maritim.
Mengutip dari Migration and Home Affairs, negara ketiga adalah negara-negara yang bukan anggota Uni Eropa dan juga negara atau wilayah yang warga negaranya tidak menikmati hak Uni Eropa untuk bergerak bebas.
Poin terakhir dari pertemuan AS-Rusia di Riyadh adalah kedua belah pihak akan terus berupaya untuk mencapai perdamaian yang langgeng dan abadi.
Trump kembali menegaskan bahwa pembunuhan di kedua belah pihak dalam konflik Rusia-Ukraina harus dihentikan.
AS siap memfasilitasi perundingan antara kedua belah pihak untuk mencapai penyelesaian damai, sesuai dengan kesepakatan yang dibuat di Riyadh. [BP]