4 November: Sejarah di Balik Hari Persatuan Rusia

Monumen Minin dan Pozharsky di Nizhny Novgorod (Wikipedia)

Koran Sulindo – Setiap bangsa memiliki hari-hari bersejarah yang diperingati untuk mengenang perjuangan dan persatuan yang membawa mereka pada kemerdekaan dan kejayaan.

Di Rusia, salah satu hari yang penuh makna tersebut jatuh pada tanggal 4 November, yang dikenal sebagai Hari Persatuan Rusia. Meski termasuk hari libur yang relatif baru, peringatannya memiliki akar sejarah yang dalam dan menandai kemenangan penting rakyat Rusia.

Hari Persatuan ini menjadi sebuah hari libur nasional yang didedikasikan untuk memperingati pemberontakan rakyat Moskow melawan pasukan Polandia pada tahun 1612.

Di tengah-tengah periode penuh gejolak yang dikenal sebagai Smuta, atau “Zaman Kekacauan”, perlawanan rakyat ini menjadi titik balik dalam sejarah Rusia, yang menandakan kemenangan dan persatuan masyarakat multietnisnya.

Bagaimana sebuah perlawanan yang dipimpin oleh rakyat biasa mampu mengusir kekuatan asing dan membebaskan Moskow pada tahun 1612? Dan bagaimana kisah ini tetap hidup dan relevan dalam Rusia modern? Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai asal-usul, tokoh penting, serta transformasi makna Hari Persatuan dalam lintasan sejarah Rusia.

Sejarah di Balik Hari Persatuan

Melansir laman Natonal Today, tepat pada awal abad ke-17, Rusia berada dalam kondisi kacau karena konflik internal dan eksternal. Ketidakstabilan politik dan ekonomi yang memburuk memuncak dalam perang dengan Polandia dan Swedia.

Di saat yang genting ini, Polandia memanfaatkan situasi dengan menduduki Moskow, menciptakan periode pendudukan yang berakhir hanya setelah perjuangan panjang rakyat Rusia.

Kepemimpinan dalam perlawanan ini datang dari dua tokoh yang kelak dikenang sebagai pahlawan nasional: Kuzma Minin dan Pangeran Dmitry Pozharsky. Minin, seorang pedagang dari Nizhny Novgorod, bersama Pozharsky, seorang bangsawan dan jenderal yang disegani, memimpin rakyat Moskow dalam pertempuran yang berakhir dengan pembebasan kota dari pasukan asing.

Berkat kepemimpinan dan keberanian mereka, Minin dan Pozharsky dikenang sebagai simbol persatuan dan patriotisme Rusia.

Setelah kemenangan ini, pada tahun 1613, Tsar Mikhail Romanov menjadikan tanggal 4 November sebagai hari libur nasional, melambangkan kekuatan persatuan dalam mempertahankan kemerdekaan Rusia.

Transformasi di Era Uni Soviet

Hari Persatuan terus diperingati hingga revolusi tahun 1917 ketika Uni Soviet menghapus monarki dan memperkenalkan cita-cita baru. Hari tersebut tidak lagi dipandang relevan di bawah pemerintahan Bolshevik yang ingin menjauhkan diri dari warisan monarki Rusia.

Sebagai gantinya, tanggal 7 November menjadi hari libur resmi, memperingati Revolusi Oktober yang mengantarkan negara ke era Soviet.

Selama era Soviet, Hari Persatuan memudar dari ingatan kolektif dan dianggap sebagai peninggalan masa lalu yang tidak cocok dengan nilai-nilai baru Soviet.

Kembalinya Hari Persatuan di Rusia Modern

Dengan bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, Rusia mulai merumuskan kembali identitasnya, menggabungkan nilai-nilai baru dengan warisan sejarah yang kaya. Pada tahun 2005, Presiden Vladimir Putin memulihkan tanggal 4 November sebagai Hari Persatuan, menggantikan peringatan 7 November dan mengembalikan hari ini ke dalam daftar hari libur resmi.

Sejak saat itu, Hari Persatuan kembali menjadi peringatan bagi Rusia untuk merayakan solidaritas, patriotisme, dan kekayaan budaya masyarakatnya yang multietnis.

Mengapa Hari Persatuan Penting bagi Rusia?

Hari Persatuan memiliki arti simbolis yang mendalam di Rusia karena mengingatkan rakyat akan pentingnya kebersamaan di masa sulit. Hari ini menunjukkan bahwa Rusia, dengan keragaman etnis dan budaya yang luas, mampu mencapai kemenangan saat mereka bersatu.

Dengan memperingati jasa Minin dan Pozharsky, Rusia juga merayakan dua pahlawan nasional yang mengorbankan diri demi kemerdekaan negara.

Pada akhirnya, Hari Persatuan bukan hanya memperingati kemenangan militer, tetapi juga merupakan perayaan persatuan dan solidaritas, nilai-nilai yang tetap relevan dalam menjaga kohesi sosial di negara modern yang besar dan beragam seperti Rusia. [UN]