Bulan Ramadhan, bulan suci yang disebut sebagai bulan umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW), tidak hanya memuat keberkahan dan rahmat yang melimpah, tetapi juga menyimpan sejarah dan peristiwa besar dalam perjalanan umat Islam. Tiga peristiwa besar dalam bulan ini, sebagaimana diuraikan dalam Kitab An-Nashoihud Diniyah karya Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, menciptakan jejak bersejarah yang patut diketahui oleh seluruh umat Islam.
1. Peristiwa Perang Badar
Pada hari ke-17 bulan Ramadhan terjadi peristiwa besar yang dikenal sebagai perang Badar. Dalam Yaumul Furqan ini, dua golongan, umat Islam dan musuh-musuhnya, berhadapan dalam pertempuran besar pertama. Perang ini terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah atau 13 Maret 624 Masehi. Meskipun pasukan Muslim hanya berjumlah 313 orang, mereka berhasil memenangkan pertempuran melawan pasukan kafir Quraisy Makkah yang berjumlah lebih dari 1.000 orang. Kemenangan ini adalah keberhasilan pertama umat Islam melawan musuh-musuhnya dalam bulan Ramadhan.
2. Penaklukan Makkah (Fathu Makkah)
Pada tanggal 10 bulan Ramadhan tahun 8 Hijriyah (630 Masehi), Nabi Muhammad SAW dan 10.000 pasukan muslim menuju Makkah dalam penaklukan yang dikenal sebagai Fathu Makkah. Tanpa pertumpahan darah, kota Makkah dikuasai oleh kaum muslimin. Berhala-berhala yang ada di sekitar Ka’bah dihancurkan, dan orang-orang Quraisy Makkah memeluk Islam secara masif. Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah yang menunjukkan kemuliaan dan kemenangan Islam.
3. Lailatul Qadar
Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, merupakan peristiwa ketiga yang berlangsung di bulan Ramadhan. Malam ini diabadikan dalam Surat Al-Qadr (surat ke-97) dan diperingati sebagai malam diturunkannya Al-Qur’an. Dalam Kitab An-Nashoihud Diniyah, Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menyatakan bahwa malam ini memiliki keistimewaan yang luar biasa. Barangsiapa beramal di dalamnya, pahalanya setara dengan ribuan tahun beramal ketaatan kepada Allah. Malam Lailatul Qadar sering dirayakan pada malam ke-27 di negara-negara Arab, sementara di Indonesia, malam Nuzulul Qur’an diperingati pada malam ke-17 Ramadhan.
Selain tiga peristiwa besar di atas, bulan suci Ramadhan juga menyaksikan Nuzulul Qur’an, peristiwa turunnya Al-Qur’an ke bumi melalui perantara Malaikat Jibril. Sejak itu, Al-Qur’an diturunkan secara berkala kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun. Kegiatan peringatan malam Lailatul Qadar yang dilakukan umat Islam di seluruh dunia merupakan wujud syukur dan penghormatan terhadap malam yang memiliki keberkahan lebih dari seribu bulan.
Dalam merayakan keistimewaan bulan Ramadhan, umat Islam dihimbau untuk memanfaatkan waktu siang dan malamnya dengan melakukan amal ibadah, memperbanyak doa, dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebagai bulan yang menyimpan sejarah kemenangan dan keberkahan, Ramadhan memberikan peluang bagi umat Islam untuk merenung, bersyukur, dan memperkuat iman serta keimanan. Semoga setiap individu yang menyadari keistimewaan Ramadhan dapat meraih keberkahan dan kemuliaan dalam perjalanan spiritualnya. [UN]