Kekayaan sering kali menjadi tolok ukur kesuksesan dalam kehidupan. Tak sedikit orang yang rela menempuh jalan panjang dan penuh liku untuk mencapainya, mulai dari bekerja keras, berwirausaha, hingga berbisnis.
Tetapi ada pula yang memilih jalur instan, meskipun berisiko tinggi secara moral dan spiritual. Beberapa pesugihan membutuhkan ritual khusus dan tidak sedikit yang meminta tumbal entah itu hewan, sesajen dan paling mengerikan adalah manusia.
Di Indonesia, praktik pesugihan yang dianggap jalan pintas menuju kekayaan, telah lama menjadi bagian dari kisah mistis yang menyelubungi tradisi dan kepercayaan lokal. Bahkan sampai saat ini praktik ini masih dilakukan oleh beberapa orang.
Namun, di balik daya tariknya, pesugihan menyimpan sisi gelap yang sarat kontroversi. Praktik ini tidak hanya melibatkan ritual yang tak lazim, tetapi juga sering kali berbenturan dengan norma agama dan etika. Praktik ini dilarang keras dalam agama, terutama dalam Islam, karena termasuk dosa besar.
Praktik pesugihan biasanya dilakukan di tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat, seperti makam, sungai, gunung, atau lokasi mistis lainnya. Mengutip beberapa sumber, di Indonesia, ada beberapa tempat yang terkenal sebagai lokasi pesugihan. Berikut adalah tiga di antaranya:
1. Gunung Kawi, Malang
Gunung Kawi terletak di sebelah barat daya Kabupaten Malang, berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar. Selain dikenal karena keindahan alamnya, Gunung Kawi juga memiliki reputasi sebagai lokasi ritual spiritual dan pesugihan. Ritual di tempat ini melibatkan tapabrata selama tiga hari di bawah pohon keramat, yaitu pohon Dewandaru.
Sebelum memulai ritual, para pelaku diwajibkan menjalani mandi suci yang dipimpin oleh juru kunci setempat. Setelah ritual selesai, daun pohon Dewandaru yang jatuh dianggap sebagai benda keramat. Daun ini harus disimpan seumur hidup dan diyakini dapat mendatangkan rezeki serta uang gaib setiap hari.
2. Gunung Kemukus, Sragen
Gunung Kemukus di Sragen, Jawa Tengah, juga menjadi salah satu lokasi pesugihan yang terkenal. Ritual di tempat ini cukup unik dan kontroversial. Mereka yang menginginkan kekayaan diharuskan melakukan hubungan intim dengan lawan jenis yang bukan pasangan sah mereka selama tujuh malam berturut-turut.
Tradisi ini berasal dari kisah Pangeran Samudro dari Kerajaan Majapahit yang melarikan diri bersama Nyai Ontrowulan, selir ayahnya. Ritual ini dilakukan untuk memperoleh kekayaan melalui cara yang dianggap melanggar norma agama dan moral. Meski dikecam, Gunung Kemukus tetap menjadi daya tarik bagi mereka yang percaya pada kekuatan mistisnya.
3. Gunung Lawu, Karanganyar
Gunung Lawu di Karanganyar, Jawa Tengah, terkenal dengan aura mistisnya. Banyak orang datang ke gunung ini untuk melakukan pesugihan, terutama pada malam satu Suro. Ritual-ritual yang dilakukan di Gunung Lawu sering kali melibatkan doa, persembahan, dan meditasi di tempat-tempat tertentu yang dianggap sakral.
Menariknya, tidak hanya masyarakat biasa yang datang ke Gunung Lawu, tetapi juga pejabat negeri. Aktivitas pesugihan di sini sering kali dikaitkan dengan tradisi kejawen dan mitos-mitos lokal. Gunung Lawu menjadi simbol kuat dari perpaduan antara kepercayaan mistis dan tradisi Jawa.
Meski pesugihan diyakini dapat mendatangkan kekayaan secara instan, praktik ini bertentangan dengan nilai-nilai agama, etika, dan hukum. Selain itu, pesugihan sering kali melibatkan pengorbanan, baik secara fisik maupun moral, yang dapat berdampak buruk pada kehidupan individu maupun masyarakat.
Sebagai bangsa yang kaya akan budaya dan tradisi, penting untuk menjaga kearifan lokal tanpa melupakan nilai-nilai moral dan ajaran agama. Keberhasilan sejati seharusnya diraih melalui kerja keras dan usaha yang halal, bukan melalui cara-cara instan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. [UN]