Henning von Tresckow gagal mengebom Adolf Hitler pada 13 Maret 1943. Namun seminggu kemudian pada tanggal 21 Maret, dia mencoba lagi. Kali ini melalui orang lain.
Hari itu bertepatan dengan perayaan resmi Hari Peringatan Pahlawan di Berlin. Tresckow menugaskan Kolonel Rudolf-Christoph Freiherr von Gersdorff untuk memperoleh bahan peledak sejak musim panas tahun 1942 dan menguji apakah perangkat tersebut dapat digunakan untuk upaya pembunuhan.
Melansir dari Gedenkstätte Deutscher Widerstand, Gersdorff memulai karier militernya pada tahun 1923 di Resimen Kavaleri ke-7 dan menjadi ajudan resimen di Breslau pada tahun 1933.
Dia dpindahkan ke Akademi Perang di Berlin pada musim gugur tahun 1938 dan ikut serta dalam pendudukan Sudetenland tak lama setelah itu. Unitnya dikerahkan dalam invasi Wehrmacht Jerman ke Polandia. Kemudian, dia beraksi sebagai perwira staf umum dalam serangan barat terhadap Prancis.
Pada tahun 1941, untuk Operasi Barbarossa, Gersdorff dipindahkan ke Satuan Darat Grup Tengah (Heeresgruppe Mitte) dan bertugas sebagai penghubung intelijen dengan intelijen militer Jerman (Abwehr).
Dia masuk ke dalam lingkaran konspirator Henning von Tresckow. Menurut Jewish Virtual Library, dia menjadi teman dekat Tresckow, yang merupakan konspirator utama di Heeresgruppe Mitte.
Gersdorff merasa sangat muak dengan kejahatan kekerasan Sosialis Nasional, khususnya Kommissarbefehl, yaitu Perintah Komisaris Hitler untuk membunuh komisaris politik Tentara Merah di antara tawanan perang Soviet.
Setelah Tresckow gagal membunuh Hitler di Smolensk pada tanggal 13 Maret 1943, Gersdorff mengajukan diri untuk bertindak sebagai pelaku bom bunuh diri di Museum Zeughaus di Berlin pada tanggal 21 maret 1943.
Di sana, Hitler akan mengunjungi pameran senjata hasil rampasan sebagai bagian dari program seremonial tahunan.
Rencananya, Gersdorff, sebagai seorang ahli, akan mengajak Hitler berkeliling gudang senjata dan menjelaskan masing-masing pameran. Kemudian, dia akan menyalakan dua bom di saku mantelnya dan memeluk Hitler.
Fabian von Schlabrendorff, ajudan Tresckow, adalah orang yang memasok Gersdorff dengan bom tersebut, masing-masing dengan sumbu 10 menit.
Hari pelaksanaan tiba. Sekelompok tokoh Nazi papan atas, termasuk Kepala Marsekal Lapangan Luftwaffe Hermann Goering dan SS Reichsfuhrer Heinrich Himmler dengan cemas menunggu kedatangan Hitler.
Namun sesampainya di ruang pameran, Gersdorff mendapat kabar bahwa Hitler hanya akan memeriksa pameran selama delapan menit. Waktunya tidak cukup bagi sumbu bom untuk meleleh. Gersdorff bergegas ke kamar mandi umum dan menjinakkan kedua bom itu pada detik terakhir.
Setelah percobaan pembunuhan itu, Gersdorff segera dipindahkan ke Front Timur, di mana dia berhasil menghindari kecurigaan setelah Plot 20 Juli. Tidak ada orang lain yang mengetahui rencana pembunuhannya pada tanggal 21 Maret 1943. Bahkan Gestapo tidak pernah menemukan keterlibatannya.
Gersdorff selamat dari perang dan pensiun dari ketentaraan dengan pangkat brigadir jenderal. [BP]