Koran Sulindo – Warga negara Malaysia dan Indonesia ikut menjadi korban dalam peristiwa penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Pemerintah Malaysia menyebut dua warga negaranya mengalami luka tembak dalam peristiwa itu.
“Tidak ada korban jiwa untuk warga Malaysia. Pemerintah kami mengutuk serangan teroris di luar kemanusiaan terhadap warga sipil yang tak berdosa. Para pelaku yang bertanggung jawab atas kejahatan biadab ini segera dibawa ke pengadilan,” kata pernyataan resmi pemerintah Malaysia seperti dikutip Channel News Asia pada Jumat (15/3).
Sementara pemerintah Indonesia mengumumkan ada 6 warga negaranya yang menjadi korban dalam peristiwa itu. Keenam orang itu disebut sedang melaksanakan salat Jumat di Masjid Al Noor. Dari jumlah itu, 2 mengalami luka tembak serius dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Sementara yang lainnya masih menunggu kabar resmi dari pemerintah. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, 3 dari 6 warga Indonesia itu dipastikan selamat dari penembakan. Sementara sisanya, pejabat perwakilan Indonesia masih sedang memastikannya.
Dikatakan Retno, pihaknya sudah mengirim tim kedutaan ke Christchurch untuk mencari informasi tentang orang-orang Indonesia yang kebetulan berada di masjid. Catatan pemerintah, sekitar 330 orang Indonesia tinggal di Christchurch, dan 130 di antaranya adalah pelajar.
“Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam untuk semua korban dan keluarganya,” kata Retno.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengecam peristiwa penembakan di Christchurch. Pemerintahannya akan melakukan upaya apa saja untuk memastikan semua warga Malaysia aman di Selandia Baru.
Ia berharap agar pemerintah Selandia Baru bisa menangkap para teroris tersebut dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Juga tak lupa, ia menyampaikan ikut berduka dan berdoa untuk korban beserta keluarganya atas peristiwa penembakan itu. [KRG]