Semua negara memiliki ideologi. PBB terutama mendukung demokrasi dan hak asasi manusia di dunia. (Sumber: Pexels)
Semua negara memiliki ideologi. PBB terutama mendukung demokrasi dan hak asasi manusia di dunia. (Sumber: Pexels)

Koran Sulindo – Jika berbicara soal ideologi, orang pasti akan mengaitkannya dengan negara, pemerintahan, dan politik. Ketiganya memang saling berkaitan satu sama lain dan mencerminkan identitas suatu negara.

Dari mana istilah ideologi muncul? Filsuf Prancis Antoine Destutt de Tracy (1754-1836) adalah orang pertama yang mencetuskan istilah ideologi dari kata idéo- dalam bahasa Yunani yang berarti “ide” atau “gagasan” dan -logie yang berarti “wacana” atau “ilmu pengetahuan”. Dengan demikian ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang sekumpulan ide.

Tidak ada negara yang tidak memiliki ideologi, sebab ideologi memberikan norma, tujuan, dan cita-cita yang jelas. Dengan menerapkan sebuah ideologi, suatu negara akan memahami posisinya di dunia. Tanpa ideologi, sebuah negara akan menjadi rapuh lalu hancur.

Ada berapa ideologi di dunia? Berikut Koran Sulindo telah merangkum 17 macam ideologi di dunia berdasarkan abjad dan pengertiannya.

1. Anarkisme
Anarkisme berasal dari akar kata Yunani anarchos yang berarti “tanpa otoritas”.

Anarkisme adalah pandangan yang meyakini bahwa pemerintahan itu berbahaya dan tidak diperlukan. Pada awalnya, istilah anarkis bersifat merendahkan, contohnya elama Perang Saudara Inggris (1642–51), kaum Levelers radikal yang menyerukan hak pilih universal bagi laki-laki disebut oleh lawan-lawan mereka sebagai “anarkis Swiss”. Selama Revolusi Prancis, pemimpin faksi Girondin yang moderat di Parlemen, Jacques-Pierre Brissot, menuduh pesaingnya yang paling ekstrem, kaum Enragés, sebagai pendukung “anarki”.

Kaum anarkis mengakui banyak poin yang dikemukakan Brissot. Mereka menolak hukum buatan manusia, menganggap kepemilikan sebagai sarana tirani, dan percaya bahwa kejahatan hanyalah hasil dari kepemilikan dan otoritas.

2. Otoritarianisme (Authoritarianism)
Otoritarianisme berasal dari kata “author” dalam bahasa Latin kuno yang berarti “tuan,” “guru,” atau “pemimpin”.

Otoritarianisme merupakan bentuk ketundukan membabi buta terhadap otoritas dan penindasan terhadap kebebasan individu dalam berpikir dan bertindak.

Rezim otoriter adalah sistem pemerintahan yang tidak memiliki mekanisme pengalihan kekuasaan eksekutif dan tidak memberikan warga negaranya kebebasan sipil atau hak politik. Kekuasaan terpusat di tangan seorang pemimpin tunggal atau sekelompok kecil elit, yang mengambil keputusan tanpa memperhatikan keinginan rakyat.

3. Kapitalisme (Capitalism)
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang menghendaki kepemilikan pribadi atas sebagian besar alat produksi untuk memperoleh pendapatan. Pada saat yang sama, pemilik alat produksi atau bisnis mempekerjakan pekerja. Para pekerja ini tidak memiliki alat produksi, tetapi menggunakannya atas nama pemilik modal, lalu menerima upah.

Sistem kapitalis modern biasanya mencakup ekonomi berorientasi pasar, di mana produksi dan penetapan harga barang, serta pendapatan individu, sebagian besar ditentukan oleh kekuatan pasar yang dihasilkan dari interaksi antara bisnis swasta dan individu daripada oleh perencanaan terpusat yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga lokal. Kapitalisme dibangun atas konsep kepemilikan pribadi, motif keuntungan, dan persaingan pasar.

4. Komunitarianisme (Communitarianism)
Komunitarianisme adalah ideologi yang menekankan pentingnya komunitas dalam kehidupan politik, dalam analisis dan evaluasi lembaga politik, dan dalam memahami identitas dan kesejahteraan manusia.

Istilah komunitarian dicetuskan pada tahun 1841 oleh John Goodwyn Barmby, seorang pemimpin gerakan Chartist Inggris, yang menggunakannya untuk merujuk pada kaum sosialis utopis dan orang lain yang bereksperimen dengan gaya hidup komunal yang tidak biasa. Istilah ini jarang digunakan pada generasi-generasi berikutnya.

Komunitarianisme tidak sama dengan komunisme. Komunitarianisme mencoba mengkritik liberalisme dari luar dan berniat mempertahankan komunitas tradisional dalam masyarakat kapitalis, sedangkan komunisme berusaha melampaui kapitalisme dan liberalisme dari dalam serta membangun masyarakat baru yang didirikan atas dasar asosiasi.

5. Komunisme (Communism)
Komunisme berasal dari kata “communis” dalam bahasa Latin, yang berarti “bersama” atau “umum”.

Komunisme adalah ideologi yang bertujuan menggantikan kepemilikan pribadi dengan kepemilikan publik dan kontrol komunal atas alat produksi dan sumber daya alam.

Marx mengidentifikasi dua fase komunisme yang akan mengikuti prediksi penggulingan kapitalisme. Fase pertama adalah sistem transisi di mana kelas pekerja akan mengendalikan pemerintah dan ekonomi namun masih merasa perlu untuk membayar orang sesuai dengan seberapa lama, keras, atau baik mereka bekerja. Fase kedua adalah keadaan komunisme yang sepenuhnya terwujud, di mana masyarakat hidup tanpa pembagian kelas atau pemerintahan, serta produksi dan distribusi barang akan didasarkan pada prinsip “Berilah sesuai kemampuan, terimalah sesuai kebutuhan”.

6. Konservatisme (Conservatism)
Konservatisme berasal dari kata dalam bahasa Latin cōnservāre yang berarti “untuk melestarikan; menyimpan, menjaga, mengamati”.

Istilah konservatif diperkenalkan setelah tahun 1815 oleh para pendukung monarki Bourbon yang baru dipulihkan di Prancis, termasuk penulis dan diplomat Franƈois-Auguste-René.

Konservatisme adalah doktrin politik yang menekankan nilai-nilai tradisional dalam suatu lembaga dan praktik. Ideologi ini lebih mengutamakan hal-hal tradisional yang telah diwariskan secara historis daripada hal-hal yang abstrak dan ideal. Kaum konservatif menolak pandangan optimis bahwa moral manusia dapat ditingkatkan melalui perubahan politik dan sosial.

7. Korporatisme (Corporatism)
Korporatisme berasal dari kata dalam bahasa Latin “corpus” yang berarti “tubuh”.

Korporatisme adalah paham ekonomi yang berusaha memasukkan masyarakat ke dalam “korporasi” yang berada di bawah negara. Menurut teori korporatis, pekerja dan pengusaha akan diorganisasikan ke dalam korporasi industri dan profesional yang berfungsi sebagai organ representasi politik. Korporasi industri itu nantinya akan mengendalikan sebagian besar orang dan kegiatan dalam yurisdiksi mereka.

Korporatisme berbeda dengan kapitalisme. Kedua sistem tersebut dicirikan oleh hak milik pribadi dan dominasi ekonomi oleh perusahaan swasta, namun korporatisme lebih mengontrol. Pemerintah menjalankan perekonomian, bekerja sama dengan para profesional bisnis. Korporatisme memandang pekerja sebagai sesuatu yang dapat dipertukarkan dan konsumen sebagai sesuatu yang tidak memiliki pilihan.

Ini berbeda dengan kapitalisme, yang memungkinkan siapa saja untuk mencapai tujuan mereka di dalam atau di luar suatu sistem.

8. Demokrasi
Macam ideologi di dunia yang selanjutnya adalah demokrasi. Demokrasi berasal dari kata dalam bahasa Yunani dēmokratia, yang merupakan gabungan dari dēmos (“rakyat”) dan kratos (“pemerintahan”).

Secara harfiah, demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat. Demokrasi adalah ideologi yang memandang kekuasaan dipegang oleh wakil-wakil rakyat yang dipilih secara bebas oleh rakyat, atau dipegang langsung oleh rakyat itu sendiri.

Demokrasi menekankan otonomi individu dan kesetaraan di mata hukum. Demokrasi bukanlah otokrasi atau kediktatoran, di mana satu orang memerintah, dan bukan oligarki, di mana sebagian kecil masyarakat memerintah.

9. Environmentalisme
Environmentalisme adalah gerakan politik yang berupaya meningkatkan dan melindungi kualitas lingkungan alam melalui penerapan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial.

Ideologi ini meyakini bahwa makhluk hidup selain manusia, dan lingkungan alam secara keseluruhan, layak dipertimbangkan dalam penalaran tentang moralitas kebijakan politik, ekonomi, dan sosial.

Kekhawatiran terhadap dampak polusi udara dan air terhadap kehidupan manusia sudah ada sejak zaman Romawi. Polusi dikaitkan dengan penyebaran penyakit epidemi di Eropa antara akhir abad ke-14 dan pada pertengahan abad ke-16. Konservasi tanah telah dilakukan di Cina, India, dan Peru sejak 2.000 tahun yang lalu.

Sejak tahun 1970-an, banyak aktivis lingkungan hidup yang berupaya mengembangkan strategi untuk membatasi kerusakan lingkungan hidup melalui daur ulang, penggunaan teknologi energi alternatif, desentralisasi dan demokratisasi perencanaan ekonomi dan sosial.

10. Fasisme
Fasisme berasal dari kata dalam bahasa Latin fasces, yang berarti seikat batang kayu yang biasanya disertai bilah kapak yang menonjol.

Di zaman Romawi kuno, para lictor (pelayan hakim) akan memegang fasces sebagai simbol kekuasaan pidana hakim mereka. Tokoh fasis Eropa pertama, Benito Mussolini, mengadopsi simbol ini untuk mengenang kebesaran Kekaisaran Romawi dan untuk memperkuat otoritasnya sebagai diktator Italia.
Rezim fasis mengharuskan warga negaranya untuk bersatu seperti fasces yang terikat erat.

Dengan demikian fasisme adalah ideologi yang meyakini bahwa pemerintah mengendalikan kehidupan rakyat dan rakyat tidak diperbolehkan untuk tidak setuju dengan pemerintah

Fasisme dicirikan dengan pemerintahan otokratis terpusat yang dipimpin oleh seorang pemimpin diktator, pengaturan ekonomi dan sosial yang ketat, penindasan terhadap kaum oposisi, supremasi militer, kontrol atas media massa, obsesi dengan keamanan nasional, dan sering kali berupaya memperluas wilayah melalui konflik bersenjata. Diktator fasis yang terkenal di antaranya adalah Benito Mussolini dan Adolf Hitler.

11. Liberalisme
Liberalisme adalah ideologi yang menghendaki perlindungan hak individu, kebebasan, kesetaraan politik, hak atas kepemilikan pribadi dan persamaan di depan hukum.

Menurut liberalisme modern, tugas utama pemerintah adalah menyingkirkan hambatan yang menghalangi individu untuk hidup bebas atau mewujudkan potensi mereka sepenuhnya. Hambatan tersebut meliputi kemiskinan, penyakit, diskriminasi, dan ketidaktahuan.

Kaum liberal umumnya percaya bahwa pemerintah diperlukan untuk melindungi individu agar tidak dirugikan oleh orang lain, tetapi mereka juga meyakini bahwa pemerintah itu sendiri dapat menimbulkan ancaman terhadap kebebasan.

12. Libertarianisme
Libertarianisme adalah filsafat politik yang menganggap kebebasan individu sebagai nilai politik utama, dan berpendapat bahwa peran pemerintah ada hanya untuk melindungi kebebasan individu.

Libertarianisme berbeda dengan liberalisme. Dalam pandangan Libertarian, pemerintahan harus sekecil mungkin agar tidak mengganggu kebebasan individu.

13. Nasionalisme
Nasionalisme berasal dari kata dalam bahasa Latin natio, yang berarti “sesuatu yang dilahirkan”.

Nasionalisme adalah ideologi yang menekankan kesetiaan dan pengabdian individu kepada negara-bangsa melampaui kepentingan pribadi atau kelompok lain. Ideologi ini didasarkan pada fakta bahwa sepanjang sejarah, manusia selalu terikat dengan tanah kelahirannya, tradisi, dan otoritas teritorial yang telah ditetapkan.

Nasionalisme dicirikan dengan keinginan untuk mengidentifikasi diri sebagai bagian dari suatu negara atau bangsa. Nasionalisme juga menunjukkan keinginan untuk menentukan luasnya negara menurut prinsip-prinsip etnografi.

14. Populisme
Populisme adalah gerakan politik yang memperjuangkan rakyat biasa atau rakyat kecil yang merasa diabaikan oleh kelompok elit yang mapan.

Populisme biasanya menggabungkan unsur-unsur kiri dan kanan, menentang kepentingan bisnis dan keuangan yang besar tetapi juga sering kali memusuhi partai-partai liberal, sosialis, dan buruh yang mapan.

Partai-partai populis dan gerakan-gerakan sosial sering kali dipimpin oleh tokoh-tokoh karismatik atau dominan yang menampilkan diri mereka sebagai “suara rakyat”. Menurut pendekatan ideasional, populisme sering kali dipadukan dengan ideologi-ideologi lain, seperti nasionalisme, liberalisme, atau sosialisme. Dengan demikian, kaum populis dapat ditemukan di berbagai lokasi di sepanjang spektrum politik kiri-kanan.

15. Sosialisme
Sosialisme adalah ideologi yang menyerukan kepemilikan publik atas faktor produksi dan sumber daya alam.

Menurut pandangan sosialis, individu tidak hidup atau bekerja sendiri, tetapi hidup dalam kerja sama satu sama lain. Sosialisme memandang bahwa kebebasan dan kesetaraan sejati membutuhkan kontrol sosial atas sumber daya yang menyediakan dasar bagi kemakmuran dalam masyarakat. Lebih jauh, segala sesuatu yang dihasilkan seseorang dalam beberapa hal merupakan produk sosial, dan setiap orang yang berkontribusi terhadap produksi barang berhak atas bagiannya.

Sosialisme berbeda dengan komunisme. Sosialisme nerupaya mewujudkan kesetaraan alat produksi bagi kelas pekerja. Komunisme menginginkan langkah lebih jauh untuk merevolusi kedua aspek produksi dan konsumsi serta menghendaki rakyat tanpa kelas. Kaum Marxis sering menyebut sosialisme sebagai fase pertama yang diperlukan dalam perjalanan dari kapitalisme menuju komunisme.

16. Sindikalisme
Sindikalisme adalah sebuah gerakan yang menganjurkan tindakan langsung oleh kelas pekerja untuk menghapuskan tatanan kapitalis, termasuk negara, dan membangun tatanan sosial berdasarkan pekerja yang terorganisasi dalam unit produksi. Gerakan ini dipandang sebagai pengganti kapitalisme dan alternatif bagi sosialisme negara dengan memanfaatkan federasi serikat dagang atau serikat industri kolektif.

Kaum sindikalis, seperti halnya kaum Marxis, menentang kapitalisme dan menantikan perang kelas yang akan berakhir dengan kemenangan kelas pekerja. Bagi kaum sindikalis, negara pada hakikatnya adalah alat penindasan kapitalis dan, dalam hal apa pun, mau tidak mau akan menjadi tidak efisien dan lalim karena struktur birokrasinya.

Gerakan sindikalis berkembang pesat di Prancis terutama antara tahun 1900 dan 1914 dan berdampak besar di Spanyol, Italia, Inggris, dan negara-negara Amerika Latin. Gerakan ini tidak lagi menjadi kekuatan yang kuat dan dinamis menjelang akhir Perang Dunia I, tetapi tetap menjadi kekuatan yang tersisa di Eropa hingga Perang Dunia II.

Sindikalisme berkembang dari tradisi anarkis dan antiparlemen yang kuat di kalangan kelas pekerja Prancis serta dipengaruhi oleh ajaran anarkis Pierre-Joseph Proudhon dan sosialis Auguste Blanqui.

17. Transhumanisme
Transhumanisme adalah macam ideologi di dunia yang terakhir. Transhumanisme adalah gerakan filosofis dan ilmiah yang menganjurkan penggunaan teknologi terkini dan yang sedang berkembang, seperti rekayasa genetika, krionika, kecerdasan buatan (AI), dan nanoteknologi, untuk meningkatkan kemampuan dan kondisi manusia.

Kaum transhumanis membayangkan masa depan di mana penerapan teknologi tersebut secara bertanggung jawab memungkinkan manusia untuk memperlambat, membalikkan, atau menghilangkan proses penuaan, mencapai peningkatan yang sesuai dalam rentang hidup manusia, dan meningkatkan kapasitas kognitif dan sensorik manusia.

Istilah transhumanisme dipopulerkan oleh ahli biologi dan filsuf Inggris Julian Huxley dalam esainya yang berjudul sama di tahun 1957. Huxley berpendapat bahwa kini lembaga sosial dapat menggantikan evolusi manusia dalam menyempurnakan dan meningkatkan spesies manusia. [BP]