11 Negara yang Mendukung Perang Rusia Melawan Ukraina

Di tengah sanksi global, 11 negara ini mendukung perang Rusia melawan Ukraina. (Sumber: Pixabay)

Meskipun ada kecaman internasional yang meluas atas serangan Rusia ke Ukraina, beberapa negara secara terbuka mendukung atau memiliki kecenderungan memihak Moskow atas dasar aliansi politik, kepentingan ekonomi, atau ikatan historis.

Ada yang memberikan bantuan militer, yang lain menawarkan kerja sama ekonomi. Ada juga yang menyebarkan narasi pro-Rusia. Berikut adalah 11 negara yang mendukung Rusia dalam perangnya melawan Ukraina.

1. Belarus

Belarus adalah sekutu Rusia yang terdekat dan paling setia. Menurut The Week, Belarus telah lama bergantung pada Moskow untuk impor minyak dan gas serta subsidi guna menjaga ekonominya tetap bertahan dalam menghadapi sanksi Barat.

Beberapa pihak menyebut Belarus sebagai negara boneka yang dikendalikan oleh Moskow. Meski Belarus tidak ikut serta dalam perang, Rusia menggunakan wilayah Belarus sebagai “batu loncatan” untuk mengirim pasukannya ke Ukraina pada Februari 2022 dan telah mempertahankan pangkalan militer dan senjatanya di sana.

Yang paling mengkhawatirkan bagi Barat, Presiden Belarus Alexander Lukashenko telah mengizinkan Moskow untuk menempatkan senjata nuklir di dalam perbatasannya serta melengkapi pesawat pengebomnya dengan senjata nuklir.

Investigasi terkini oleh Pusat Investigasi Belarusia, yang dilaporkan di The Moscow Times, mengungkap “perusahaan milik negara Belarusia memasok Rusia dengan microchip yang dibutuhkan untuk membangun roket menggunakan peralatan, komponen, dan bahan baku Barat, meskipun ada sanksi internasional”. Ini dapat membantu Kremlin memperpanjang perangnya.

2. Iran

Iran telah memasok bantuan persenjataan ke Rusia. Banyak orang menyebut hal ini sebagai bukti Iran telah menjadi sekutu Rusia. Namun menurut seorang pakar Iran di Dewan Urusan Internasional Rusia bernama Nikita Smagin, ada beberapa alasan mengapa Rusia dan Iran bukan sekutu resmi.

Mengutip dari The Week, para penguasa dari kedua negara tidak saling percaya, mereka bersaing satu sama lain di pasar energi, dan ideologi Syiah revolusioner Iran tidak sejalan dengan konservatisme Rusia. Akan tetapi dalam hal militer, keduanya semakin dekat dan bersatu untuk menentang Amerika Serikat.

Sejak dimulainya perang di Ukraina, ketergantungan Moskow pada teknologi militer Iran telah mendorongnya semakin dekat dengan Teheran.

3. China

The Week menyebut China dan Rusia semakin berselisih dengan negara-negara demokrasi dan NATO karena berusaha mendapatkan pengaruh di Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Selatan. Meskipun Beijing telah berusaha untuk tetap netral, China mendukung klaim Putin bahwa Rusia melancarkan serangannya terhadap Ukraina karena provokasi Barat.

Dan baru-baru ini, CNN mengatakan China dituduh “memberdayakan mesin perang Rusia” dengan sejumlah besar barang “guna ganda” seperti mikroelektronika dan peralatan mesin, yang dapat digunakan untuk membuat senjata.

Presiden China Xi Jinping sendiri telah berulang kali menekankan kerja sama strategis dengan Rusia sebagai bagian dari kemitraan “tanpa batas”. Kedua negara tengah melaksanakan proyek militer bersama dengan “kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

4. Korea Utara

Pengerahan pasukan darat Korea Utara untuk melawan serangan Ukraina ke wilayah Kursk Rusia pada Oktober 2024 lalu secara dramatis meningkatkan hubungan antara kedua negara.

Setelah menandatangani perjanjian kemitraan strategis komprehensif pada tahun 2023, pasukan Rusia menjadi semakin bergantung pada jutaan peluru artileri dan rudal balistik Korea Utara. Perjanjian tersebut mewajibkan kedua negara untuk saling memberikan bantuan militer jika salah satu diserang.

Menurut The Week, pejabat Barat meyakini dari sekitar 11.000 tentara Korea Utara yang dikerahkan untuk membantu Rusia, 40% telah tewas atau terluka hanya dalam waktu tiga bulan. Korea Selatan mengklaim jumlah korban Korea Utara yang besar berarti akan ada tindak lanjut berupa percepatan pengerahan pasukan tambahan.

Keir Giles, pakar Rusia dan Eurasia di lembaga pemikir Inggris Chatham House, mengatakan ini kemungkinan akan menjadi tahap pertama dari banyak pengerahan lebih lanjut. Rusia diperkirakan masih sangat membutuhkan tenaga kerja, dan Korea Utara masih menghargai apa yang diperolehnya sebagai imbalannya.

5. Afrika Selatan

Selama bertahun-tahun, hubungan antara Afrika Selatan dan Rusia telah membingungkan para pakar dan pemerintah di Barat. Kedua negara tidak memiliki ikatan budaya atau bahasa, atau pengaturan perdagangan besar.

Namun Afrika Selatan, seperti banyak negara lain di benua Afrika, tidak mengutuk perang Rusia melawan Ukraina. The Week menyebut hubungan keduanya bermula dari perjuangan Afrika Selatan melawan apartheid.

Moskow membantu membiayai dan melatih Kongres Nasional Afrika (ANC) di pengasingan ketika sebagian besar dunia senang berbisnis dengan supremasi kulit putih.

Sementara ikatan historis antara ANC dan Moskow mendahului perang Rusia di Ukraina, dukungan dari Afrika Selatan berperan penting bagi Rusia. Presiden ANC Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, telah menyebut Rusia sebagai “sekutu yang berharga”.

Selain lima negara tersebut, Kyiv Post juga memasukkan Suriah, India, Mali, Eritrea, Myanmar, dan beberapa anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) sebagai negara-negara yang turut mendukung Rusia dalam perangnya di Ukraina.

6. Suriah

Presiden Bashar al-Assad memuji Operasi Militer Khusus Rusia terhadap Ukraina sebagai “koreksi sejarah”, dan menuduh negara-negara Barat menggunakan “metode kotor untuk mendukung teroris di Suriah dan Nazi di Ukraina”.

Assad sepenuhnya bergantung pada dukungan militer Rusia untuk menekan pemberontakan rakyat di negaranya sendiri, yang meningkat menjadi perang saudara dan telah berlangsung hampir 12 tahun.

7. India

Perdana Menteri India Narendra Modi pernah mengkritik Rusia dalam sebuah pertemuan yang disiarkan di televisi pada bulan September 2022. Namun, sama seperti China, India telah meningkatkan impor gas dan minyak Rusia sejak Februari 2022. Ini secara tidak langsung membantu membiayai militer Kremlin.

India juga tidak menghadiri pemungutan suara pada hampir setiap resolusi PBB yang mengutuk agresi Rusia. Masyarakat umum di India pun tampaknya mendukung Rusia.

Ini mungkin merupakan hasil dari ketergantungan India pada perangkat keras militer Rusia. India juga mungkin juga masih berutang budi pada Rusia karena Uni Soviet pernah memberikan bantuan dalam Perang Pembebasan Bangladesh di tahun 1971.

8. Mali

Mali baru-baru ini beralih tajam ke orbit Kremlin setelah Prancis mengakhiri Operasi Barkhane, yang bertujuan menyelamatkan ibu kota Mali dari penjarahan oleh para jihadis.

Mali diperintah oleh para pemberontak militer yang mengecam Prancis. Pihak berwenang Mali telah meminta bantuan tentara bayaran Wagner Rusia untuk memperkuat kekuasaan mereka. Meski Yevgeny Prigozhin telah tewas, Wagner masih aktif di Republik Afrika Tengah dan Mali

9. Eritrea

Eritrea adalah salah satu negara paling tertutup di dunia dan telah diperintah oleh tangan besi Presiden Isaias Afwerki sejak negara tersebut memperoleh kemerdekaan dari Ethiopia pada tahun 1993.

Hubungan Eritrea dengan Rusia tampaknya telah meningkat sejak kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada bulan Januari 2023. Kunjungan itu merupakan bagian dari rencana Kremlin untuk memperkuat dukungan dengan negara-negara yang dapat dibujuk.

10. Myanmar

Komite militer Myanmar (junta), yang menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis dua tahun lalu, mendukung Rusia karena “bertindak untuk melindungi kedaulatannya”. Myanmar juga memuji peran Rusia dalam “menyeimbangkan kekuatan global”. Rusia sendiri merupakan pemasok senjata utama bagi Myanmar.

11. CSTO

Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) adalah aliansi militer di Asia Tengah yang terdiri dari enam negara pecahan Uni Soviet, yaitu Armenia, Kazakhstan, Rusia, Belarus, Kyrgyzstan, dan Tajikistan. Aliansi ini dipimpin oleh Moskow.

Tidak semua negara aliansi ini mendukung perang Rusia. Kyrgyzstan dan Tajikistan disebut berhati-hati dalam mendukung Rusia. Kazakhstan dilaporkan menolak permintaan Rusia untuk ikut serta dalam serangan ke Ukraina, sementara Armenia menolak menjadi tuan rumah latihan militer CSTO.

Itulah 11 negara yang mendukung perang Rusia melawan Ukraina. [BP]