Ilustrasi, suasana mudik Lebaran - istimewa
Ilustrasi, suasana mudik Lebaran - istimewa

Setiap kali bulan Ramadan berakhir, umat Muslim di seluruh dunia bersiap menyambut hari kemenangan, Idul Fitri. Lebaran bukan sekadar momen untuk merayakan berakhirnya ibadah puasa, tetapi juga waktu yang penuh makna untuk mempererat hubungan dengan keluarga, sahabat, dan masyarakat sekitar. Tradisi-tradisi yang mengiringi perayaan ini pun sangat beragam, tergantung pada budaya dan kebiasaan masyarakat di setiap negara.

Dari kebiasaan mudik yang menjadi ciri khas di Indonesia hingga tradisi adu pecah telur di Afganistan, Lebaran selalu menjadi ajang untuk berbagi kebahagiaan dengan cara yang unik dan penuh warna. Meskipun inti dari perayaan ini tetap sama—yakni mempererat tali silaturahmi, berbagi rezeki, dan saling memaafkan—cara setiap negara dalam merayakannya memiliki ciri khas tersendiri yang menarik untuk disimak.

Mengutip berbagai sumber, mari kita jelajahi berbagai tradisi unik Lebaran di berbagai negara, yang tidak hanya mencerminkan keanekaragaman budaya, tetapi juga memperkaya makna Idul Fitri sebagai momen kebersamaan yang penuh kehangatan.

1. Afganistan: Adu Pecah Telur Rebus

Di Afganistan, umat Muslim merayakan Lebaran dengan tradisi adu pecah telur rebus. Keluarga dan teman-teman berkumpul di taman untuk bersaing memecahkan telur rebus satu sama lain, menjadikannya sebagai kegiatan yang menyenangkan dan mempererat hubungan sosial.

2. Turki: Seker Bayramı (Festival Gula)

Di Turki, Lebaran dikenal sebagai Seker Bayramı atau Festival Gula. Dalam perayaan ini, masyarakat saling memberikan permen dan manisan sebagai simbol kebahagiaan. Mereka juga mengenakan pakaian khas bernama Bayramlik dan mengunjungi tetangga untuk bersilaturahmi serta saling bermaaf-maafan.

3. Arab Saudi: Pertunjukan Seni dan Pembagian Hadiah

Di Arab Saudi, perayaan Lebaran dihiasi dengan berbagai pertunjukan seni seperti puisi dan musik. Selain itu, anak-anak menerima hadiah berupa uang atau hadiah kecil sebagai bagian dari tradisi berbagi kebahagiaan dalam Idul Fitri.

4. China: Ziarah ke Makam Leluhur

Di China, umat Muslim merayakan Lebaran dengan ziarah ke makam leluhur, terutama makam Sayyid Ajjal, sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu. Mereka mengenakan pakaian putih sebagai simbol kesucian saat melakukan ritual ini.

5. Australia: Pekan Raya Multikultural

Di Australia, umat Muslim merayakan Lebaran dengan Pekan Raya Multikultural. Acara ini menampilkan berbagai kios makanan khas dari berbagai negara serta akses jalan umum untuk salat Ied. Perayaan ini menunjukkan bagaimana keberagaman budaya dapat menyatu dalam suasana Lebaran.

6. India: Chand Raat dan Pertukaran Makanan Manis

Di India, tradisi Chand Raat menjadi momen penting sebelum Lebaran. Perempuan menghias tangan mereka dengan henna, dan keluarga saling bertukar makanan manis seperti Servai dan Sheer Kurma sebagai bagian dari tradisi berbagi kebahagiaan.

7. Selandia Baru: Karnaval di Eden Park

Di Auckland, Selandia Baru, umat Muslim mengadakan karnaval di Eden Park untuk merayakan Idul Fitri. Karnaval ini menampilkan berbagai permainan serta makanan dari seluruh dunia, menjadikan perayaan Lebaran semakin meriah.

8. Islandia: Berkunjung ke Masjid dengan Prasmanan Internasional

Di Islandia, umat Muslim merayakan Lebaran dengan mengunjungi masjid sambil membawa berbagai hidangan khas dari berbagai budaya. Tradisi ini mencerminkan kebersamaan dan semangat berbagi dalam suasana Idul Fitri.

9. Maroko: Tradisi “Idiya” dan Dekorasi Rumah

Di Maroko, umat Muslim saling bertukar “idiya,” yaitu hadiah kecil atau uang kepada orang-orang terdekat dan mereka yang kurang beruntung. Selain itu, mereka merayakan Idul Fitri dengan menyajikan manisan dan hidangan khusus serta mendekorasi rumah untuk menyambut hari yang suci ini.

10. Indonesia: Mudik dan Halal Bihalal

Di Indonesia, tradisi Lebaran identik dengan mudik, yaitu perjalanan pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga. Selain itu, masyarakat juga memiliki tradisi Halal Bihalal, yaitu acara saling memaafkan dengan keluarga besar dan rekan kerja. Hidangan khas seperti ketupat dan opor ayam selalu hadir di meja makan. Anak-anak pun sangat menantikan THR (Tunjangan Hari Raya) berupa uang dalam amplop berwarna-warni.

Setiap negara memiliki tradisi unik dalam merayakan Lebaran, yang mencerminkan budaya dan nilai sosial masing-masing. Meskipun caranya berbeda, semangat kebersamaan, berbagi, dan kebahagiaan tetap menjadi inti dari perayaan Idul Fitri di seluruh dunia. Semoga tradisi-tradisi ini terus lestari dan menjadi bagian dari kebahagiaan umat Muslim di berbagai belahan dunia! [UN]